Nationalgeographic.co.id—Nama Commodus menjadi makin populer berkat film Gladiator. Di sana, ia digambarkan sebagai kaisar Romawi dengan gangguan psikotik. Rasa tidak aman yang dialaminya menjadi pemicu beragam aksi gilanya. Siapa itu Commodus? Apakah ia benar-benar segila yang digambarkan di film tersebut? Percaya atau tidak, Commodus versi film sebenarnya jauh lebih baik dari aslinya. Begini fakta Commodus, kaisar Romawi yang menganggap dirinya sebagai titisan Hercules.
Lahir sebagai ahli waris kaisar, Commodus tumbuh dengan mempercayai beberapa hal yang cukup fantastis tentang dirinya sendiri. Commodus diketahui sangat gemar bertarung di arena dengan gladiator Romawi kuno. Namun, kesukaannya itu hanyalah puncak gunung es dalam hal kekejaman yang dilakukan Commodus pada orang-orang di sekitarnya.
Saudara kembar Commudus tidak disukai oleh para dewa
Lahir pada akhir Agustus tahun 161 Masehi, Commodus memiliki saudara kembar yaitu Antoninus. Ia adalah putra Kaisar Marcus Aurelius dan Faustina Muda, putri Kaisar Antoninus Pius.
Sebelum Commodus lahir, Faustina bermimpi melahirkan dua ular. Satu ular jauh lebih kuat dari yang lain. Ketika astrolog meramalkan bahwa Antoninus memiliki masa depan yang lebih menjanjikan, diasumsikan bahwa Commodus ditakdirkan untuk biasa-biasa saja. “Ramalan tersebut tidak terbukti, Antoninus meninggal karena penyakit pada usia empat tahun,” tulis Justin Andress di laman Ranker.
Commodus dibesarkan dengan rasa takut akan kesehatan dan keselamatannya
Anak kesepuluh dari empat belas bersaudara, Commodus akhirnya menjadi satu-satunya anak laki-laki yang hidup.
Karena itu, sejak usia muda, ia disiapkan untuk menjalankan kekaisaran. Kesehatan Commodus adalah prioritas utama. Ahli waris Marcus Aurelius itu memiliki dokternya sendiri bernama Galen, yang satu-satunya prioritas adalah menjaga kesehatan kaisar muda.
Obsesi Commodus pada pesta pora
Jika Anda mengira cerita seks Caligula itu gila, tunggu sampai Anda mendengar tentang Commodus. Kegilaan Commodus dituangkan dalam History Augusta:
“Commodus tinggal, membuat kerusuhan di istana di tengah perjamuan dan di pemandian bersama dengan 300 selir. Selir-selirnya dipilih berdasarkan kecantikan, terdiri dari ibu-ibu, pelacur, dan antek-anteknya. Semuanya berasal dari berbagai kalangan. Mereka dikumpulkan dan dibeli dengan paksa tanpa pandang bulu.”
Pesta pora yang besar dan berkepanjangan hanyalah awal dari kebobrokan seksual Commodus.
Source | : | Ranker.com |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR