Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari University of South Australia menemukan bahwa kesulitan tidur malam dikaitkan dengan faktor risiko diabetes tipe 2. Para peneliti mengingatkan orang-orang untuk memprioritaskan tidur malam yang nyenyak agar tidak mengalami gangguan tidur.
Mereka, para peneliti telah menerbitkan hasil studi tersebut di jurnal The Science of Diabetes Self-Management and Care. Jurnal tersebut berjudul "Multidimensional Sleep and Cardiometabolic Risk Factors for Type 2 Diabetes: Examining Self-Report and Objective Dimensions of Sleep."
Penelitian yang merupakan yang pertama dalam jenisnya ini, para peneliti menemukan bahwa orang yang melaporkan kesulitan tidur rata-rata lebih cenderung memiliki indikator kesehatan kardiometabolik yang buruk.
Hal tersebut merupakan penanda peradangan, kolesterol dan berat badan, yang dapat berkontribusi pada diabetes tipe 2.
Di Australia tempat penelitian tersebut dilakukan, hampir satu juta orang dewasa menderita diabetes tipe 2. Secara global, diabetes tipe 2 mempengaruhi lebih dari 422 juta orang.
Peneliti University of South Australia, Lisa Matricciani mengatakan berbagai aspek tidur dikaitkan dengan faktor risiko diabetes.
"Semua orang tahu bahwa tidur itu penting. Tetapi ketika kita berpikir tentang tidur, kita terutama berfokus pada berapa jam kita tidur, ketika kita juga harus melihat pengalaman tidur kita secara keseluruhan," kata Matricciani.
"Seberapa nyenyak kita tidur, kapan kita tidur dan bangun, dan seberapa teratur kebiasaan tidur kita, mungkin sama pentingnya dengan durasi tidur."
Dalam penelitian ini, lanjutnya, mereka memeriksa hubungan berbagai aspek tidur, dan faktor risiko diabetes, dan menemukan hubungan antara mereka yang memiliki masalah tidur dan mereka yang berisiko terkena diabetes tipe 2.
"Studi ini mengkaji data orang dewasa Australia, yang dikumpulkan sebagai bagian dari studi Child Health CheckPoint," tulis peneliti.
"Tidur diperiksa dalam hal durasi, waktu, efisiensi, dan variabilitas tidur yang diturunkan dari aktigrafi; dan melaporkan sendiri kesulitan tidur."
Source | : | University of South Australia,The Science of Diabetes Self-Management and Care |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR