Festival Kemabukan dirayakan pada hari ke-20 Thoth, bulan pertama kalender Mesir kuno. Festival mabuk-mabukan adalah urusan komunal dan pada satu tingkat, perayaan berlangsung di kuil. Di tingkat lain, festival ini berlangsung di rumah-rumah penduduk dan tempat-tempat suci.
Biasanya, para peserta festival ini akan disuguhi banyak alkohol, mabuk, dan tertidur. Namun, itu tidak dianggap sebagai sesi minum bersama, tetapi merupakan acara sakral. Di kuil-kuil, para peraya akan dibangunkan oleh suara genderang dan musik. Saat bangun tidur, mereka akan menyembah dewi Hathor.
Aspek lain dari perayaan ritual termasuk menari dan menyalakan obor, yang dilakukan dengan harapan para pemuja dewi akan menerima pencerahan darinya. Aktivitas lain yang diyakini dilakukan selama festival adalah seks. Dalam himne tentang festival, ada ungkapan 'bepergian melalui rawa-rawa', dan berspekulasi bahwa ini adalah eufemisme Mesir kuno untuk berhubungan seks.
Salah satu penjelasan untuk kegiatan ini diberikan oleh mengenai Hathor dalam perannya sebagai dewi cinta. Atau, itu mungkin juga terkait dengan kesuburan tanah. Festival Mabuk biasanya dirayakan sekitar pertengahan Agustus, periode ketika Sungai Nil mulai naik. Oleh karena itu, aktivitas seksual selama festival mungkin juga dianggap sebagai cara untuk mengembalikan banjir Nil, dan dengan demikian memastikan kesuburan tanah.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR