Nationalgeographic.co.id—Kurdaitcha dikenal juga sebagai pria Kurdaitcha adalah ritual ‘algojo’ dalam budaya masyarakat Aborigin Australia, khususnya masyarakat Arrernte di Australia Tengah. Tugas seorang Kurdaitcha adalah membalas kematian seseorang dengan membunuh musuh almarhum, seringkali dengan menggunakan sihir. Cerita diceritakan tentang bagaimana eksekusi dilakukan, dan meskipun ada beberapa kebenaran dalam cerita ini, bagian lain diyakini murni berdasarkan imajinasi.
Kapan Kurdaitcha Digunakan?
Orang-orang Aborigin di Australia Tengah percaya bahwa tidak ada yang namanya kematian alami dan musuh seseorang dapat menggunakan sihir untuk menyebabkan kematiannya. Ketika sihir diduga menjadi penyebab kematian, pesta Kurdaitcha dapat diatur untuk membalas kematian orang tersebut.
Langkah pertama dari proses ini adalah mengidentifikasi orang yang bersalah menyebabkan kematian. Identitas pelakunya dapat diungkapkan oleh orang yang sekarat kepada Railtchawa, atau dukun. Jika ini tidak dilakukan, ada cara lain untuk mengetahui identitas si pembunuh. Misalnya, liang yang dibuat oleh seekor hewan di sisi tertentu kuburan dapat ditafsirkan sebagai menunjukkan arah tempat tinggal si pembunuh. Identitas pihak yang bersalah mungkin membutuhkan waktu untuk terungkap tetapi diyakini pada akhirnya akan diketahui.
Proses Kurdaitcha
Setelah pelakunya diidentifikasi dan terungkap, sebuah dewan akan diadakan, yang terdiri dari orang-orang tua dari kelompok yang menjadi anggota almarhum. Jika diputuskan bahwa kematiannya akan dibalas oleh seorang Kurdaitcha, orang yang akan melakukan peran ini akan dipilih.
Salah satu ciri khas Kurdaitcha adalah sepatunya, yang juga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Kurdaitcha. Alas kaki ini terdiri dari alas tebal bulu emu yang diikat dengan darah yang diambil dari lengan seorang pemuda dan jaringan tali rambut manusia yang terbuat dari rambut orang hidup di permukaan atasnya. Sepatu itu sangat jahat sehingga ketika tidak digunakan mereka tersembunyi dari pandangan wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Lukisan Wandjina, Visualisasi Kepercayaan Orang Aborigin Australia
Baca Juga: Penampakan 5 Bumerang Suku Aborigin Ditemukan di Dasar Sungai
Baca Juga: Spesies Tumbuhan Tak Dikenal Ditemukan Tumbuh di Situs Suci Aborigin
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR