Di sana juga terdapat sejumlah poinsettia pot yang disusun secara kronologis dalam urutan perkembangan sejarahnya.
Clarke tidak memiliki sampel iterasi Joel Poinsett, tetapi kronologinya menyertakan kerabat dekat: St. Louis Red yang legendaris. Poinsettia pertama yang diproduksi secara massal, diperkenalkan pada tahun 1924 oleh Louis Bordet dari Missouri.
Baca Juga: Daftar Pasar Natal Tertua di Eropa yang Sayang untuk Dilewatkan
Baca Juga: Beragam Tradisi Natal Unik yang Dilakukan di Berbagai Negara
Baca Juga: Mengapa Kita Merasa Natal Seolah Datang Lebih Cepat setiap Tahunnya?
Baca Juga: Mengulik Tradisi Memasang Pohon Natal, Siapa yang Memulainya?
Bertangkai panjang dan rapuh, St. Louis Red masih berupa bunga potong. Tetapi seorang petani otodidak California Selatan bernama Paul Ecke mulai bermain-main dengan genetika merah. Ia membiakkan varietas yang tumbuh dengan banyak daun berwarna, bisa tumbuh di rumah kaca, dan yang terpenting, dapat dikirim dalam pot.
Mengikuti jejak para misionaris Fransiskan, Ecke mulai memasarkan poinsettia sebagai “bunga Natal”. Dia meyakinkan Hollywood untuk menggunakannya sebagai hiasan pada acara spesial TV musiman.
Selama beberapa dekade, keluarga Ecke menanam hampir semua poinsettia mereka di tempat yang sekarang menjadi perkebunan bunga Carlsbad. Saat ini, poinsettia ditanam terutama di luar Amerika Serikat, sehingga keluarga Ecke berfokus pada pengembangan dan pematenan varietas baru. Hasilnya dipajang dengan indah di perpustakaan poinsettia Clarke.
Dibawa dari jauh melalui proses panjang, poinsettia kerap memeriahkan hari Natal di berbagai belahan dunia.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR