Nationalgeographic.co.id—Sepanjang sebagian besar sejarah, kemiskinan struktural massal telah menjadi kondisi kebanyakan manusia. Populasi Roma pada puncaknya dari abad ke-1 SM sampai akhir abad ke-2 Masehi, umumnya sekitar 1 juta penduduk. Orang miskin merupakan persentase yang cukup besar dari total itu, meskipun tidak ada cara untuk memperkirakan seberapa besar itu. Ribuan, mungkin puluhan ribu, tidak hanya miskin tetapi juga melarat dan tunawisma.
Selain itu, di sebagian besar masyarakat Romawi, wanita lebih cenderung menjadi miskin daripada pria, orang tua lebih banyak daripada orang muda, dan orang cacat dan lemah lebih banyak daripada yang bugar dan tidak cacat.
Definisi Kemiskinan
Sebelum melihat keadaan kemiskinan di Roma kuno, kita perlu menetapkan apa yang dimaksud dengan kemiskinan. Kemiskinan cenderung dianggap sebagai kondisi objektif, padahal bukan. Menurut cara berpikir saat ini, atribut utamanya mungkin mencakup pola makan tingkat subsisten, tingkat kematian bayi yang tinggi, dan tingkat melek huruf yang rendah.
Namun, penting untuk memahami kemiskinan dalam standar dan harapan masyarakat tertentu. Misalnya, bagi orang Yunani kaya, orang-orang zaman sekarang mungkin akan dinilai miskin menurut standar mereka. Itu karena mereka akan menganggap jam kerja yang panjang sebagai indikator kemiskinan yang jelas.
Mereka cukup senang hidup dalam apa yang disebut keadaan sederhana di zaman sekarang karena mereka lebih bangga dengan bangunan umum mereka daripada generasi sekarang. Dengan kata lain, mereka jauh lebih berorientasi sipil.
Orang Romawi tidak memiliki pandangan yang sama dengan orang Yunani. Mereka bukan orang yang menerima keadaan sederhana jika mereka bisa menghindarinya. Tetapi mereka masih sangat bangga dengan bangunan umum mereka.
Orang Miskin di Roma Kuno
Jadi apa artinya menjadi miskin di Roma? Seorang lelaki tua yang tinggal sendirian di kota Roma, tanpa kerabat, istri, dan anak-anak yang merawatnya, sehingga dipaksa bekerja, akan dianggap miskin.
Seorang pria miskin memiliki sangat sedikit harta untuk disebut miliknya dan tidak memiliki tabungan. Penyair satir Juvenal, yang hidup sekitar tahun 100 M, mendaftarkan harta milik orang Romawi yang miskin sebagai berikut: satu tempat tidur kecil, lemari, peti, enam cangkir, kendi, dan patung kecil. Patung itu, mungkin terbuat dari tanah liat yang dipanggang, tidak diragukan lagi merupakan dewa tertentu.
Bagaimana Orang Miskin Hidup di Roma Kuno?
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR