"Orang-orang memiliki akses ke internet, dan informasi ini tersedia bagi mereka, tetapi mereka tidak dapat menggunakannya. Itu bukan masalah teknologi, tetapi bagian dari kesenjangan digital," katanya.
Karena studi dilakukan selama pandemi COVID-19, salah satu bidang fokus utama dalam studi ini adalah akses ke layanan kesehatan dan informasi tentang COVID-19.
Meskipun layanan telehealth menjadi salah satu cara utama untuk mengakses layanan kesehatan selama pandemi, sekitar 73% mengatakan mereka tidak pernah menggunakan internet untuk tujuan tersebut.
Dan COVID-19 bukan satu-satunya masalah kesehatan yang dihadapi banyak orang yang disurvei.
"Masyarakat Bhutan berisiko tinggi terkena penyakit kardiometabolik, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes, dan sekitar 72% dari mereka yang disurvei memiliki satu atau lebih indikasi kondisi ini," kata Cohen.
"Jika mereka tidak memanfaatkan telehealth untuk berkonsultasi dengan dokter, ini bisa menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar."
Cohen mengatakan satu pelajaran penting dari penelitian ini adalah bahwa peneliti harus terlibat dan bermitra dengan masyarakat untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan untuk masalah, termasuk kesenjangan digital, sesuai dengan kebutuhan lokal.
Source | : | International Journal of Environmental Research and Public H,Ohio State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR