Pada abad ke-12, “bubuk mumi” dibuat dari sisa-sisa mumi yang dihancurkan yang dicuri dari Mesir. Bubuk ini digunakan untuk membuat berbagai macam obat.
Obat “mayat” menjadi sangat umum sehingga beberapa bentuk bahkan digunakan untuk tujuan rekreasi atau pengobatan pencegahan. Contoh paling umum dari hal ini adalah "King's Drops", yang merupakan minuman beralkohol yang mengandung pecahan tengkorak manusia.
Pil feses untuk mengatasi penyakit kulit
Sebagian besar dari kita akan ragu untuk menyentuh, apalagi mengoleskannya pada luka yang terbuka. Namun itulah yang dilakukan orang Mesir kuno!
Tabib Mesir kuno menggunakan kotoran manusia dan hewan untuk dijadikan balsam dan salep untuk menyembuhkan penyakit dan luka topikal. Beberapa spesialis juga akan menggunakan kotoran anjing, kijang, dan bahkan lalat untuk menghasilkan salep untuk penyakit tertentu. “Bahkan kotoran pun dapat digunakan untuk menangkal roh jahat,” ujar Leigh.
Jelas, kedokteran telah berkembang jauh sejak zaman kuno. Kita beruntung tidak perlu mengoleskan kotoran di luka atau meminum larutan bubuk mumi sebagai Pereda nyeri.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR