Tindakan penggulingan dan pembunuhan itu dianggap bertentangan dengan cita-cita Konfusianisme tentang bakti. Namun, Kaisar Taizong membuktikan dirinya sebagai penguasa yang sangat cakap. Ia bahkan sering dianggap sebagai salah satu kaisar terbesar dalam sejarah Tiongkok.
Selama masa pemerintahan Kaisar Taizong, wilayah kekuasaan Dinasti Tang bertambah luas. “Membentang dari Vietnam utara di selatan hingga Korea utara di utara dan sejauh barat hingga Asia Tengah,” Mingren menuturkan.
Banyak kemajuan teknologi dan budaya juga diciptakan selama masa pemerintahannya. Misalnya, balok kayu pencetak buku dikembangkan selama ini. Dan Kaisar Taizong dikenang karena kebijakan toleransi beragamanya. Kebijakannya itu memungkinkan agama asing seperti Kristen dan ajaran Buddha berkembang di Tiongkok.
Selir Wu Zetian menjadi permaisuri
Penguasa Tang terkenal berikutnya adalah Wu Zetian, selir Kaisar Taizong. Wu Zetian kemudian menjadi selir pertama pengganti Taizong, Kaisar Gaozong.
Wu Zetian memasuki istana Kaisar Tang Taizong tahun 638, pada usia 14 tahun, sebagai selir junior.
Pada saat itu, Dinasti Tang baru-baru ini menyatukan kembali Tiongkok, sebagian besar melalui upaya Taizong.
Hanya sedikit yang diketahui tentang kehidupan Wu sebagai selir Taizong. Namun setelah kematiannya pada tahun 649, dia dikatakan telah menjalin hubungan intim dengan ahli warisnya, Kaisar Gaozong.
Setelah kematian Kaisar Taizong, sesuai tradisi, ia harus hidup di biara. Namun ketika kaisar baru mengunjungi biara itu, ia membawa Wu Zetian ke istana. Tidak perlu menunggu lama, ia pun menjadi selir favorit Kaisar Gaozong.
Pengangkatan Wu Zetian menjadi permaisuri ditentang banyak negarawan
Wu Zetian pertama kali menyingkirkan saingan wanitanya di dalam istana—permaisuri yang ada dan selir terkemuka. Pada tahun 655, selir yang berkuasa itu memperoleh posisi permaisuri. “Ia akhirnya melahirkan Gaozong empat putra dan satu putri,” tulis Charles Patrick FitzGerald di laman Britannica.
Wu Zetian menggunakan otoritasnya untuk menjatuhkan negarawan tua. Mereka semuanya pernah melayani Taizong dan masih memiliki pengaruh besar atas pemerintahan.
Source | : | Ancient Origins,Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR