Orang-orang ini menentang pengangkatannya ke posisi permaisuri. Alasannya terutama karena keluarganya bukanlah salah satu dari klan aristokrat besar. Para negarawan juga menentang hubungannya dengan kaisar. Pasalnya, ia adalah selir kaisar sebelumnya. Sehingga bisa dikatakan, Permaisuri Wu Zetian dan Kaisar Gaozong terlibat dalam hubungan inses.
Pada tahun 660 permaisuri menang atas semua lawan. Semua musuhnya dipecat, diasingkan, dan, dalam banyak kasus, akhirnya dieksekusi. Bahkan paman kaisar, kepala keluarga besar Changsun, keturunan kekaisaran, diburu sampai mati, dan kerabatnya diasingkan atau dihancurkan.
Ketika permaisuri menjalankan pemerintahan di balik sang kaisar
Hampir kekuasaan tertinggi sekarang dijalankan oleh permaisuri Wu Zetian atas nama Gaozong yang sakit-sakitan.
Kaisar, yang karakternya lemah, mengandalkannya sepenuhnya. Maka selama 23 tahun terakhir hidupnya, permaisuri adalah penguasa Tiongkok yang sebenarnya.
Ia terus melenyapkan saingan potensial, bahkan ketika mereka adalah kerabatnya sendiri. Di sisi lain, Wu Zetian memerintah kekaisaran dengan sangat efisien. Ia mempekerjakan orang-orang cakap yang setia dan mendukungnya ketika dia ditantang.
Baca Juga: Tersinggung karena Lelucon, Selir Zhang Nekat Bunuh Kaisarnya
Baca Juga: Lika-liku Kehidupan Selir di Era Munculnya Islam hingga Hindia Belanda
Baca Juga: Kehidupan Tragis Selir Dinasti Ming: Dilecehkan, Disiksa, dan Dibunuh
Kemampuannya yang luar biasa sebagai seorang administrator, keberaniannya, dan karakternya yang tegas, memenangkan rasa hormat dari istana. Ia berani menggunakan cara-cara yang kejam terhadap lawan mana pun, tidak memandang posisinya.
Pada tahun-tahun antara 655 dan 675, kekaisaran Tang menaklukkan Korea di bawah pimpinan militer yang dipilih dan dipromosikan oleh permaisuri.
Ketika Gaozong meninggal pada tahun 683, ia digantikan oleh putranya Li Xian, yang dikenal sebagai kaisar Zhongzong.
Source | : | Ancient Origins,Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR