Beberapa bagian di antaranya telah hancur. Awalnya kehancuran itu diyakiniakibat gempa bumi pada tahun 749 Masehi. Gempa dahsyat ini meruntuhkan kota Tiberias, Beit She'an, Gadara, dan Hippos, dan merusak banyak situs di Levant.
Gempa tersebut merenggut puluhan ribu nyawa, dan diperkirakan Istana Hisyam dan penghuninya juga menjadi korban gempa tersebut.
Baca Juga: Sepak Terjang Si 'Janggut Merah', Pelaut Legendaris Kekaisaran Ottoman
Baca Juga: Kekaisaran Ottoman, Tempat Berlindung Pengungsi Muslim dan Nonmuslim
Baca Juga: Diskriminasi Muslim di Bulgaria Akibat Traumatik Era Ottoman
Baca Juga: Puja-puji untuk Ottoman, Kenapa Banyak Orang Mau Kembali ke Era Itu?
Namun, analisis modern oleh arkeolog Dmitri Baramki, orang pertama yang menggali situs tersebut, menunjukkan sesuatu yang berbeda. Catatan keramik menunjukkan bahwa istana selamat dari gempa bumi dan diduduki selama periode Ayyubiyah Mamluk, dinasti pendiri kesultanan Mesir yang didirikan pada 1171 Masehi.
Tidak jelas kapan situs tersebut tidak digunakan dan rusak. Survei tahun 2013 mungkin menunjuk ke tahun 1033 M, tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa situs tersebut masih digunakan dalam beberapa dekade setelah gempa.
Sementara bangunan dan arsitektur Istana Hisham sangat mengesankan, karya seni dan dekorasi istanalah yang benar-benar menonjol. Istana itu dihiasi dengan mozaik, ukiran plesteran, dan pahatan.
Dekorasinya yang kaya dan mozaik yang indah mencerminkan kekayaan dan kekuatan Bani Umayyah. Kemegahan inilah yang menunjukkan bahwa itu adalah kediaman al-Walid II yang lebih mewah.
Istana Hisham dapat dikatakan sebagai simbolisme kuatnya hegemoni, serta bukti kekayaan dan kekuasaan Kekhalifahan Umayyah. Siapa pun yang mengunjungi istana pada masanya pasti akan terkesan dengan kemegahannya.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR