Baca Juga: Mengungkap Kehidupan Sehari-hari di Harem Kekaisaran Ottoman
Baca Juga: Era Kesultanan Wanita, Saat Perempuan Mendominasi Kekaisaran Ottoman
Baca Juga: Peran Hafsa, Hurrem, dan Mihrimar dalam Kemakmuran Kekaisaran Ottoman
Baca Juga: Kisah Ibrahim Kekaisaran Ottoman, Gila Wanita Punya Ratusan Selir
Sultan Selim III digambarkan sebagai pria tampan bertubuh kekar dengan tinggi sedang, dengan janggut lebat berwarna gelap dan raut wajah yang menawan. Dia dikatakan lembut, penyayang, cerdas, tenang, penyayang, sabar, berhati-hati dan adil. Dia murah hati dan senang memberi hadiah kepada orang-orang di sekitarnya.
Sultan Selim adalah seorang penyair dan ahli kaligrafi. Dia menggunakan nama samaran Ilhami dalam puisinya. Dia adalah salah satu musisi terbesar dalam sejarah Ottoman.
Makam, sistem jenis melodi yang digunakan dalam musik klasik Turki yang dia kembangkan dan karya yang dia gubah menjadi terkenal. Dia adalah seorang master ney (seruling) dan tanbur (kecapi) virtuoso.
Ia banyak menderita di bidang politik karena kebaikan dan kepekaannya. Sultan Selim III tidak memiliki anak dan memperlakukan keponakannya Şehzade Mustafa dan Mahmud seperti putranya.
Meskipun dia berjuang dengan musuh besar di dalam dan di luar selama masa pemerintahannya, negara itu dibangun kembali, dan tidak banyak tanah yang hilang.
Namun, dia kehilangan tahtanya tepat ketika dia mulai menuai buah dari upaya reformasinya. Reformasi ini ditopang oleh penggantinya Sultan Mahmud II. Beberapa tahun kemudian, semua orang menyadari betapa benarnya Sultan Selim.
Source | : | Daily Sabah |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR