Nationalgeographic.co.id – Para arkeolog di Mesir baru-baru ini melaporkan penemuan patung sphinx Mesir kuno baru di sebuah kuil kuno. Dalam pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, patung itu disebutkan mungkin menggambarkan Kaisar Romawi Claudius.
Namun, para ilmuwan yang tidak berafiliasi dengan penelitian tersebut mengatakan kepada Live Science bahwa mereka tidak dapat memastikan bahwa wajah itu adalah Claudius.
Selama masa pemerintahannya (41-54 M), Kekaisaran Romawi menguasai Mesir kuno; namun, seperti kebanyakan kaisar, Claudius tidak pernah mengunjungi Mesir.
Dia paling terkenal karena invasinya ke Inggris, yang mengakibatkan Kekaisaran Romawi menaklukkan sebagian besar pulau itu. Claudius juga terkenal karena diracun sampai mati, kemungkinan oleh istrinya, Agrippina.
Jadi, apakah benar patung tersebut menggambarkan wajah Kaisar Claudius? Beberapa cirinya mungkin mirip.
Wajah sphinx yang baru ditemukan ini memiliki senyum lesung pipit, dan warna kuning dan merah yang masih terlihat di wajahnya, kata Mamdouh Eldamaty.
Eldamaty adalah seorang profesor arkeologi di University of Ain Shams di Mesir dan mantan menteri barang antik, dalam pernyataannya.
Tim Eldamaty mengatakan, jika membandingkan wajah dengan penggambaran kaisar Romawi yang masih hidup dan menganggap Claudius sangat cocok.
Para arkeolog menemukan patung itu di sebuah cekungan di Kuil Horus (dewa berkepala elang yang diasosiasikan dengan langit) dekat Dendera, Mesir, sebuah kota sekitar 54 kilometer sebelah utara Luxor.
Cekungan itu ditemukan di platform batu kapur dan berusia sekitar 500 tahun setelah pemerintahan Claudius, menurut pernyataan itu. Tidak jelas mengapa patung itu ditempatkan di sana.
Di dekat patung tersebut, para arkeolog juga menemukan sebuah tablet dengan tulisan hieroglif dan demotik (tulisan yang berasal dari hieroglif) di atasnya. Tablet sedang dianalisis, dan apa yang dikatakannya belum jelas.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR