Pameran Narawandira merupakan bagian acara peringatan jumenengan atau naik takhta Sri Sultan Hamengkubawana X. Pada 7 Maret 2023, berdasarkan hitungan tahun Masehi, Sri Sultan bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas genap bertakhta selama 34 tahun. Apabila berdasarkan hitungan tahun Jawa, Sri Sultan genap bertakhta selama 35 tahun pada 20 Februari 2023, atau 29 Rajab Tahun Ehe 1956.
"Nara berarti manusia, wandira berarti beringin," ungkap GKR Bendara. "Beringin sering menjadi representasi dari seorang pemimpin, sebab memiliki keistimewaan yaitu kuat dan kokoh, mudah beradaptasi, menjadi pengayom dan penopang, dapat memberi manfaat dan terus bertumbuh. Nah, pameran kali ini kami ingin memberi potret dari peran manusia sebagai tokoh utama dalam pelestarian alam.” Dia berharap pameran ini menjadi langkah untuk mengajak masyarakat dalam mengambil peran pelestarian alam dengan lebih nyata.
Eunike Nugroho, salah satu pendiri IDSBA, memaparkan keterlibatan komunitasnya kepada National Geographic Indonesia. Sebanyak 32 karya dari 26 seniman IDSBA yang dipamerkan dalam Narawandira.
"Berpameran bersama Keraton Yogya juga membuat saya dan banyak anggota IDSBA belajar tentang sisi budaya dan sejarah dari tumbuhan yang kami garap," kata Eunike. "Selain itu, mengunjungi Keraton dan mengikuti acara pembukaan yang menampilkan pertunjukan wayang orang dan gamelan juga memberikan pengalaman yang sangat mengesankan."
Seni lukis/ilustrasi botani merupakan sebuah genre seni lukis yang memadukan antara botani (sains) dan seni (lukis). Biasanya seorang seniman botani mempelajari dan mengamati tumbuhan yang dijadikan subjek karyanya dengan tekun dan cermat terlebih dahulu sebelum akhirnya melukis.
Sejatinya pameran Narawandira mewujudkan impian Eunike dan komunitasnya. Pameran ini tidak hanya menampilkan lukisan botani, tetapi juga tumbuhan yang sebenarnya, awetan, produk dari tumbuhan, hingga infografis yang menarik untuk pengunjung awam.
"Salut untuk tim Keraton yang melakukan riset, mengembangkan tema, dan mewujudkan pameran yang komprehensif ini," ujarnya. "Hasilnya sangat istimewa dan memberikan pengalaman menarik serta pengetahuan tentang tumbuhan yang lengkap dan mudah dipahami."
Di Indonesia, seni lukis botani masih cukup baru jika dibandingkan dengan negara maju. Bahkan, hingga kini, pendidikan mengenai seni botani belum diajarkan dalam pendidikan formal. Para seniman masih berjumlah sedikit, umumnya mereka belajar secara otodidak.
Misi IDSBA dalam pameran ini adalah, Eunike melanjutkan, memperkenalkan seni botani dan keragaman flora Indonesia dan memberikan kesempatan bagi anggota untuk mengaktualisasikan diri, sekaligus membuka peluang kerja sama untuk memasyarakatkan seni botani.
"Kami juga ingin menunjukkan bahwa IDSBA terbuka untuk beragam kolaborasi dan kerja sama, serta berharap semakin banyak pameran yang memberikan masyarakat paparan tentang seni botani dan kekayaan flora Indonesia."
Dalam pembukaan pameran itu GKR Bendara mengungkapkan bahwa pada 1756 leluhurnya mengubah hutan beringin menjadi lahan pertanian untuk membangun peradaban baru di Yogyakarta.
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR