Nationalgeographic.co.id - Para arkeolog melaporkan telah menemukan mosaik Medusa yang misterius di vila Romawi kuno di Italia dari abad ke-2 yang digunakan kaisar. Medusa adalah toko mitologi Yunani kuno yang rambutnya terbuat dari ular dan tatapannya dikatakan dapat mengubah manusia menjadi batu.
Penemuan tidak terduga tersebut dari penggalian sebuah vila dari zaman Romawi kuno di Italia. Dari sana mereka menemukan dua mozaik dengan gambar Medusa.
Tim menemukan mozaik di ruang bundar di Vila Antonines, disebut demikian karena digunakan oleh anggota dinasti Antonine yang memerintah Kekaisaran Romawi dari tahun 138 M hingga 193 M.
"Mosaik tersebut kemungkinan berasal dari abad kedua Masehi," kata para peneliti pada presentasi di pertemuan tahunan Institut Arkeologi Amerika, yang diadakan di New Orleans pada bulan Januari tahun ini.
Di kedua mozaik itu, Medusa melihat ke kejauhan, mungkin membuat pengamat bertanya-tanya, "Apa yang dipikirkan wanita-wanita ini?" Timothy Renner, seorang profesor klasik dan humaniora umum di Montclair State University di New Jersey saat presentasi.
Renner juga merupakan salah satu direktur tim yang menggali situs tersebut. Ia memiliki spesialisasi sejarah Mediterania kuno dan sekitarnya serta arkeologi Yunani, Latin, dan klasik.
Selanjutnya, tim menemukan mozaik Medusa dalam dua ceruk yang dipotong menjadi ruangan melingkar di vila, satu mosaik terdapat di bagian barat laut ruangan dan satu mosaik lagi di bagian tenggara.
Ruangan itu memiliki dua ceruk lain, tetapi tidak ada sisa-sisa mozaik yang ditemukan di dalamnya. Masih menjadi misteri untuk apa ruangan ini digunakan dan mengapa berisi mozaik Medusa.
"Namun, pasti sangat mengesankan untuk memasuki ruangan," kata Deborah Chatr Aryamontri, Lektor kepala di Classics & General Humanities Department serta Research Associate di Center for Heritage and Archaeological Studies di Montclair State University dan salah satu direktur tim, selama wawancara dengan Live Science.
Aryamontri adalah Lektor kepala di Classics & General Humanities Department serta Research Associate di Center for Heritage and Archaeological Studies di Montclair State University. Sejak 2010, dia adalah direktur Proyek 'Villa of the Antonines' di Italia.
Aryamontri adalah seorang arkeolog lapangan dan telah berpartisipasi dalam penggalian dan kegiatan laboratorium dengan beberapa proyek arkeologi, khususnya di kota kuno Lavinium (Italia). Ia mencatat bahwa ruangan yang baru ditemukan memiliki diameter sekitar 69 kaki atau sekitar 21 meter.
"Menemukan mosaik itu (merupakan) kejutan yang menyenangkan," kata Chatr Aryamontri. Ia mencatat bahwa banyak dekorasi vila yang paling mengesankan dihilangkan selama abad ke-18 dan ke-19 dengan alasan yang belum diketahui.
Pada abad kedua, kepala Medusa adalah fitur dekoratif yang populer di dunia Romawi, kata para peneliti. Tidak pasti apakah pemilik vila memesannya secara khusus atau apakah dibuat atas keinginan seniman yang mengerjakan ruangan itu.
Dinasti Antonine memerintah Kekaisaran Romawi antara masa pemerintahan Kaisar Antoninus Pius yang memerintah antara tahun 138-161 M dan Commodus yang memerintah tahun 177-192 M.
Vila ini sangat besar dan bahkan memiliki apa yang tampaknya merupakan amfiteater yang digunakan oleh Kaisar Commodus untuk gladiator latihan dan pembunuhan binatang buas. Kaisar Commodus terkadang berpartisipasi dalam pertarungan gladiator.
Kaisar Commodus adalah kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 177 M hingga tahun 192 M. Ia memerintah bersama ayahnya Marcus Aurelius dari tahun 177 M hingga kematiannya pada 180 M, dan setelah itu dia memerintah Romawi sendirian sampai kemudian ia dibunuh.
Para arkeolog menjelaskan, bahwa ruangan melingkar itu tampaknya berada di area tempat orang-orang tinggal di vila. Salah satu kemungkinan adalah bahwa itu adalah ruang resepsi dan menampung banyak orang.
Baca Juga: Mosaik Kuno Istana Khalifah Islam di Tepi Laut Galilea Ditemukan
Baca Juga: Temuan Mosaik Kejadian Terbelahnya Laut Merah di Puing Sinagoga
Baca Juga: Penemuan Mosaik Sepuluh 'Bikini Girls' di Vila Romawi Casale
Chatr Aryamontri dan Renner mengatakan kepada Live Science bahwa hal tersebut tidak pasti dan mereka bahkan tidak yakin apakah ruangan bundar itu memiliki atap.
Namun demikian, ada banyak gangguan saat mereka menyelidiki situs tersebut. Salah satu tantangan bagi arkeolog modern adalah banyaknya kerusakan dan gangguan di situs tersebut.
Dulu, kawasan tempat vila tersebut berada di Italia yang dijarah dan digunakan untuk pembuangan. Selain itu, selama Perang Dunia II, situs tersebut berada di lokasi strategis yang banyak melihat pergerakan pasukan.
"Kami benar-benar menemukan beberapa artefak Perang Dunia II" selama penggalian vila tersebut, kata Chatr Aryamontri.
Sebuah foto daerah yang diambil pada awal abad ke-20 menunjukkan tembok beton Romawi yang berada di atas tanah, tetapi sejak saat itu mengalami kerusakan atau sekarang hancur, kata Renner.
Sebagian kecil ruang bundar dengan mozaik pertama kali ditemukan pada tahun 2014, dan penggalian serta analisis terus berlanjut sejak saat itu. Tim berharap dapat membantu membuat taman arkeologi di lokasi vila suatu hari nanti.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR