Pada 1675 ia mengembangkan lebih lanjut teknologi pembuatan jam dan menciptakan jam tangan spiral-hairspring, yang membawa presisi lebih jauh, dan terdiri dari pegas keseimbangan yang ditambahkan ke roda keseimbangan. Kreasi ini membantu meletakkan dasar bagaimana industri pembuatan jam modern akan membuat jam tangan.
Pengembangan lebih lanjut dilanjutkan dengan penciptaan kronometer laut oleh John Harrison pada 1761. Segera setelah pembuat jam Skotlandia Alexander Bain menemukan jam listrik pada tahun 1850. Penunjuk waktu itu menggunakan pendulum elektromagnet dan arus listrik untuk menggantikan mekanisme pegas dan berat yang awalnya ada dalam desain jam sebelumnya.
Baca Juga: Ilmuwan PBB Peringatkan Dunia Harus Segera Hentikan
Baca Juga: Evolusi Kompas, Salah Satu Penemuan Terbesar dari Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Jam Tangan Berbahan Karbon, Lebih Tangguh dan Tidak Mudah Rusak?
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Waktu Hewan Tidur Lebih Lama Dibanding Manusia?
Pada 1927, osilator Crystalline Quartz akhirnya dimasukkan ke dalam jam oleh Warren Marrison dan J.W. Horton di Bell Telephone Laboratories di Kanada. Teknologi jam ini akan digunakan dan disempurnakan sepanjang abad ke-20.
Jam atom dibuat oleh Louis Essen dan Jack Parry pada tahun 1955 di National Physical Laboratory Inggris. Jam atom tetap menjadi perangkat penunjuk waktu yang paling tepat yang pernah ada.
Namun, pada 1969, perusahaan jam tangan Jepang Seiko adalah yang pertama memperkenalkan jam tangan kuarsa, membuat teknologi canggih ini tersedia untuk umum, sehingga bergabung dengan jajaran kemajuan luar biasa lainnya dalam sejarah ketepatan waktu.
Ketepatan waktu telah digunakan oleh para astronom untuk melacak pergerakan planet dan bintang, oleh para pelaut untuk menentukan garis bujur di atas lautan dan oleh petani untuk merencanakan irigasi dan penanaman tanaman melalui ribuan tahun sejarah pertanian.
Bahkan di dunia modern, ketepatan waktu diperlukan untuk menjaga kemajuan peradaban manusia kita ke masa depan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR