Ada juga bukti bahwa sekitar abad keenam Sebelum Masehi, orang India mengimpor gading dalam jumlah besar dari Ethiopia. Pada saat yang sama, gading gajah India juga diekspor ke barat.
Singkatnya, tampaknya hampir semua orang terlibat dalam perdagangan gading di zaman kuno.
Penggunaan gading gajah selama Abad Pertengahan dan Renaisans
Seperti disebutkan di atas, perdagangan Afrika mengalami penurunan yang serius menjelang akhir periode Kuno (sekitar 500 Masehi). “Ini disebabkan karena penurunan populasi gajah yang serius,” tambah Mitchell.
Tahun-tahun awal era Kristen juga mengalami penurunan minat pada gading. Tampaknya hanya ada minat yang relatif kecil dalam penggunaan gading selama ini. Hal ini mungkin karena kejatuhan Kekaisaran Romawi dan fakta bahwa tidak banyak gajah yang tersisa.
Sedihnya, sekitar tahun 800 Masehi, perdagangan gading bangkit kembali. Ekspansi Islam pada abad ketujuh dan kedelapan Masehi membuka jalur perdagangan trans-Sahara.
Kenyataan ini memungkinkan pedagang mengangkut gading dari Afrika Barat ke pantai Afrika Utara. Dari sana gading dapat dengan mudah dikirim ke Mediterania dan kemudian Eropa yang digunakan untuk tujuan keagamaan.
Penyebaran perdagangan Arab juga menyebabkan peningkatan pengiriman gading ke Asia Tengah dan Timur.
Orang Portugis segera bergabung dalam perdagangan gading, menghentikan pedagang Arab yang pernah menjadi pemasok gading di Eropa. Segera, kekuatan Eropa lainnya mengikuti. Inggris membeli gading dalam jumlah besar dari Guinea.
Sejarawan Clive Spinage memperkirakan bahwa dari tahun 1500-1700-an kira-kira 100-120 ton gading diangkut dari Afrika setiap tahun. Selama periode ini orang Eropa mengirimkan gading tetapi gading itu sendiri sebagian besar diperoleh dari pemburu Afrika.
Sedihnya, sejarah segera mulai terulang kembali ketika populasi gajah di dekat pantai Afrika menurun.
Hal ini menyebabkan para pemburu bergerak semakin jauh ke pedalaman untuk mencari kawanan besar. Di Afrika Barat, perdagangan gading berfokus pada sungai-sungai yang bermuara di Atlantik. Jadi transportasi bukanlah masalah besar.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR