Tetapi di Afrika Tengah dan Timur tidak banyak sungai. Lebih buruk lagi, wilayah itu penuh dengan penyakit tidur dan penyakit tropis mematikan lainnya.
Hal ini membuat penggunaan hewan untuk mengangkut gading hampir mustahil. Maka satu-satunya pilihan adalah transportasi manusia. Periode baru perdagangan gading yang lebih suram pun dimulai di era ini.
Gading dan perbudakan
Tidak butuh waktu lama untuk pertumbuhan perdagangan gading dan perdagangan budak mulai berjalan beriringan. Di Afrika Timur dan Tengah, pedagang budak Afrika dan Arab mulai melakukan perjalanan ke pedalaman. Mereka memburu sejumlah besar tawanan dan gajah pada saat yang bersamaan.
Mereka akan memperbudak penduduk lokal dan kemudian memaksa mereka untuk mengangkut gading di sepanjang pantai. Begitu jiwa-jiwa malang itu mencapai pantai, para pedagang akan menjual budak ke penadah. Kemudian menjual gading untuk mendapatkan keuntungan besar. Mereka tidak hanya menyelesaikan masalah transportasi, tetapi juga menemukan sumber pendapatan baru.
Era kolonial
Terjadi beberapa perubahan besar dalam perdagangan gading di era kolonial. Namun semuanya didukung oleh satu hal yaitu keserakahan. Ketika kekuatan kolonial Eropa menjelajahi Afrika dan Asia Selatan, mereka merampas sumber daya untuk kepentingan sendiri.
Sedihnya, gading memiliki berbagai manfaat. Gading gajah bisa digunakan untuk membuat segala sesuatu mulai dari gagang pisau hingga tuts piano. Gading juga digunakan untuk membuat barang-barang dekoratif seperti furnitur dan karya seni.
Orang Eropa mulai ambil bagian dalam pembantaian gajah. Selama tahun 1800-an dan 1900-an, pemburu gading Eropa mulai berburu gajah dalam jumlah yang terus meningkat.
Sebagian karena untuk memenuhi permintaan, tetapi sebagian lagi karena menurut mereka itu menyenangkan. Seiring berjalannya waktu, perdagangan gading yang berkembang berdampak besar bagi populasi gajah di seluruh Afrika.
Portugis menjalankan perdagangan gading Afrika Barat dari abad ke-16 hingga akhirnya runtuh pada pertengahan abad ke-19. Awalnya, populasi gajah terbesar dapat ditemukan di Ghana, Liberia, dan Pantai Gading.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR