Jamur Keabadian Tiongkok dan Taoisme, Apa Hubungannya?
Meskipun juga disebutkan dalam beberapa mitologi Timur Jauh, legenda terkait jamur keabadian paling sering dihubungkan dengan tradisi Taoisme.
Taoisme merupakan salah satu tradisi religius dan filosofis tertua yang berasal dari Cina. Taoisme didasarkan pada kepercayaan bahwa ada aliran energi kosmik yang menyerap ke segala sesuatu di alam.
Manusia yang hidup di dunia, harus mencoba untuk belajar hidup selaras dengan aliran ini, sehingga mereka dapat mencapai kehidupan yang seimbang.
Dalam Taoisme, kematian dianggap sebagai bagian dari alam, dan oleh karena itu kematian tidak dilihat dari sudut pandang negatif. Namun para pengikut ajaran ini juga mempercayai bahwa manusia dapat memperoleh keabadian dengan cara-cara tertentu.
Untuk memperoleh keabadian, seseorang dapat melakukan beberapa cara, seperti meditasi, mengarahkan energi seksual, dan memakan jamur keabadian.
Namun, diantara pilihan-pilihan di atas, memakan jamur berharga ini adalah pilihan yang paling sulit untuk dilakukan. Menurut tradisi Taoisme, pada awalnya jamur ini hanya dapat ditemukan di Pulau-pulau Terberkati.
Pulau-pulau yang Terberkati & Jamur Keabadian
Dalam mitologi Tiongkok, khususnya mitologi Taoisme, Pulau-pulau Terberkati sangat erat kaitannya dengan kisah-kisah mengenai pencarian keabadian.
Menurut Sanchez, jumlah pulau-pulau ini bervariasi dari satu kisah ke kisah lainya. “Ada yang berjumlah enam dalam beberapa mitos dan ada yang berjumlah lima.”
Pada awalnya, pulau-pulau ini terletak di lepas pantai Jiangsu (Tiongkok). Namun, pada suatu waktu, pulau-pulau tersebut mulai hanyut ke arah timur, sampai akhirnya diamankan oleh sekelompok kura-kura raksasa.
Kemudian, seekor kura-kura raksasa membawa dua dari pulau-pulau tersebut, jauh ke utara, sehingga hanya menyisakan tiga pulau di Laut Timur: P'eng-Lai, Fang Hu, dan Ying Chou.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR