Diet Orang Athena
Dalam sejarah kota Athena, orang biasa jarang makan daging. Ketika mereka makan daging, biasanya menu makanan mereka biasanya babi, domba, kambing, dan ayam. Lembu jarang terjadi.
Diperkirakan sereal menyediakan 70 persen dari makanan harian mereka. Mereka mengoleskan keju, madu, dan minyak zaitun pada roti mereka. Minyak zaitun juga merupakan minyak goreng utama mereka.
Mereka menikmati ikan ketika bisa mendapatkannya. Mereka memakannya segar atau diawetkan, idealnya disiram saus ikan yang difermentasi. Mereka juga mengonsumsi berbagai kacang-kacangan dan sayuran, termasuk kubis, asparagus, selada, lobak, dan bawang bombay.
Jika mereka miskin, mereka mungkin banyak mencari makan. Mereka menggunakan silphium (sekarang sudah punah, tetapi dianggap sejenis adas), sage, dan rosemary sebagai bumbu.
Sejarah Kota Athena: Kehidupan Material dan Budaya
Bukan hanya diet yang cukup mendasar. Orang-orang memiliki apresiasi yang terbatas terhadap kenyamanan hidup, dan penggunaan kekayaan yang terbatas.
Mereka mungkin memperoleh beberapa tembikar hias jika mereka memiliki sisa beberapa drachma, peralatan perak jika mereka memiliki sedikit lagi, dan seekor kuda jika mereka memiliki uang untuk dibakar. Tapi mereka jelas tidak materialistis.
Ketika kota Athena melakukan pemogokan perak yang spektakuler di tahun 480-an, orang-orang memilih untuk membelanjakan uangnya untuk membeli armada, dan ketika, berkat armada itu, mereka memperoleh sebuah kerajaan, mereka memilih untuk menggunakan hasilnya untuk mensponsori salah satu yang paling banyak.
Proyek bangunan ambisius yang pernah dilihat dunia: bangunan luar biasa yang menghiasi Akropolis—Parthenon, Propylaea, dan Erechtheum.
Kota Athena dan lainnya menghasilkan salah satu masyarakat paling canggih yang pernah dikenal dunia, tidak hanya dalam arsitektur tetapi juga dalam filsafat, sastra, seni, dan sains.
Demokrasi Partisipatif
Source | : | Wondrium Daily |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR