Portugis membayar sewa tahunan untuk mengelola wilayah Makau yang saat itu berada di bawah kedaulatan Tiongkok. Namun, pada 1887, Portugal memperoleh hak koloni secara permanen atas Makau yang tertuang dalam Traktat Tiongkok-Portugal di Peking.
Makau tetap berada di bawah kekuasaan Portugis hingga tahun 1999, ketika kedaulatan Makau diserahkan oleh Portugis kepada Tiongkok.
Dokumen sejarah Tiongkok mengklaim bahwa Portugis melakukan suap untuk membuat pejabat lokal yang korup di Guangzhou menandatangani perjanjian itu secara pribadi. Legitimasi klaim tersebut telah diperdebatkan dalam studi akademik hari ini.
Selanjutnya, Makau menjadi daerah administratif khusus yang mempertahankan sistem pemerintahan dan ekonomi yang terpisah dari Tiongkok. Makau bertahan di bawah prinsip "satu negara, dua sistem" hingga 50 tahun ke depan.
Dalam catatan sejarah Tiongkok, Makau akan terikat dengan prinsip itu terhitung dari tahun 1999 hingga 50 tahun ke depan, berdasarkan perjanjian "Join declaration of Macau" hingga tahun 2049.
Berkat kuasa Portugis atas Makau selama hampir lebih 400 tahun lamanya, banyak percampuran budaya Portugis-Tiongkok. Arsitektur Portugis dan Kanton dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2005.
Source | : | The Atlantic |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR