Keterangan tertulis UH Mānoa menjabarkan contoh hasil studi ini. Di Laut Sulawesi misalnya, fluktuasi aliran itu besar. Air laut bersirkulasi di wilayah yang luas untuk waktu yang lama, dan naik dari tengah ke dekat permukaan, menyebabkan perubahan sifat air yang signifikan akibat percampuran turbulen.
Di sisi lain, di Laut Banda, fluktuasi arusnya kecil. Jadi, pengaruh efek eddy di Laut Banda ini pada arus Indonesia dapat diabaikan.
Seiring dengan berlangsungnya pemanasan global, Arus Lintas Indonesia juga diperkirakan akan berubah. Perubahan tersebut dapat mengubah suhu air di Kepulauan Indonesia dan Samudra Hindia, memodulasi El Niño dan Fenomena Mode Dipole Samudra Hindia sehingga mempengaruhi cuaca lokal.
Di masa mendatang, tim peneliti ingin mengklarifikasi bagaimana efek eddy pada jalur dan waktu tinggal Arus Lintas Indonesia terkait dengan suhu air di wilayah ini. Jadi, penlitian atas faktor ini bisa berkontribusi untuk meningkatkan akurasi proyeksi masa depan.
Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih Bumi, Sisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.
Source | : | University of Hawaiʻi at Mānoa |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR