Polifemos merasa sangat marah dengan tindakan Odiseus, ia memerintah anak buahnya untuk mencegah upaya kabur Odiseus, namun tak berhasil.
Singkat cerita, ia meminta bantuan ayahnya, Poseidon. Polifemos memastikan bahwa akan ada banyak badai dan sepuluh tahun yang panjang sebelum Odiseus mencapai Ithaca.
Cyclops dalam Sastra dan Seni Yunani
Tak hanya “Odyssey” karya Homer, kisah Cyclops juga telah mengilhami beberapa penciptaan karya oleh sastrawan Yunani Kuno. Salah satunya adalah Euripides (484-407 SM), yang telah menciptakan drama satyr Cyclops.
“Alur ceritanya mirip dengan Odyssey karya Homer, namun dengan tambahan karakter satrawan tua bernama Silenus, yang memberikan bantuan tambahan kepada Odiseus dan anak buahnya saat mereka beradu akal dengan Polifemos,” kata Mark, saat menceritakan drama satyr Euripides.
Selain menjadi subjek karya sastra, Cyclops juga populer di kalangan pelukis tembikar Yunani Kuno.
Kisah Odiseus melawan Polifemos, dapat ditemukan pada leher amphora Proto-attic abad ke-7 SM dari Eleusis.
“Vas tersebut dapat dilihat hari ini pada museum arkeologi di Eleusis,” jelas Mark.
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR