Hesiod menamai tiga cyclope sebagai Brontes (Guntur), Steropes (Petir), dan Arges (Terang). Kelompok ini kemudian melahirkan lebih banyak anak dari jenis mereka.
Namun, ketiganya kemudian dibunuh oleh Apollo sebagai pembalasan dendam atas pembunuhan Zeus terhadap putranya, Asclepius. Kemudian dikisahkan mereka menghantui Gunung Etna di Sisilia.
“Memang, banyak tradisi lokal Yunani yang mengaitkan cyclop dengan gunung berapi,” jelas Mark.
Mungkin karena kawahnya mengingatkan kita pada satu mata cyclop, yang sering digambarkan dalam literatur kuno sebagai ‘terbakar’.”
Hesiod juga menyebut Cyclopes sebagai pengrajin ulung dan asisten dewa Hephaistos, yang merupakan pandai besi terbaik dan penemu cerdik.
Sejarawan terkenal dan ahli mitologi Yunani, Robert Graves, membuat hubungan antara Cyclopes, api, dan metalurgi.
“Cyclopes tampaknya merupakan serikat pengrajin perunggu Helladic Awal. Cyclops berarti 'bermata cincin', dan mereka kemungkinan besar telah ditato dengan cincin konsentris di dahi, untuk menghormati matahari, sumber api tungku mereka,” terang Robert.
Robert menambahkan bahwa Cyclops juga bermata satu, dalam arti “bahwa para pandai besi sering menaungi salah satu matanya dengan penutup agar tidak terkena percikan api.”
Cyclops sang Pengrajin & Pembangun
Para Cyclopes membantu para dewa Olimpus yang dipimpin oleh Zeus untuk mengalahkan para Titan.
Pertempuran itu terjadi selama sepuluh tahun, yang dikenal sebagai “Pertempuran Titanomachy”.
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR