Nationalgeographic.co.id—Prometheus adalah titan, sahabat para dewa Olympian dalam mitologi Yunani kuno. Kisahnya juga menjadi asal-usul terciptanya tradisi mengoper obor di lari estafet.
Sebelum para dewa Olympus berkuasa, alam semesta diperintah oleh para Titan. Uranus, langit, dan Gaia, bumi, telah melahirkan generasi dewa yang lebih tua ini.
Dalam mitologi Yunani, Prometheus adalah salah satu putra Titan Iapetus. Ibunya adalah Oceanid Clymene, salah satu dari 3.000 putri Oceanus.
Setelah dua belas Titan, Gaia melahirkan enam anak lagi, tetapi tiga Cyclops dan tiga Hecatonchieres, atau Hundred-Handers, dibenci oleh ayah mereka dan disembunyikan. Sementara Titan memiliki posisi di bawah pemerintahan ayah mereka, anak-anak Gaia yang lebih mengerikan dipenjarakan.
Gaia meminta para Titan untuk menghukum ayah mereka, Uranus. Putranya Chronus adalah satu-satunya dari dua belas yang bersedia melawan Uranus.
Chronus menjadi penguasa baru para Titan dengan kekalahan Uranus. Dia dengan cepat menjadi tiran, terobsesi untuk mempertahankan posisinya.
Percaya bahwa salah satu anaknya suatu hari nanti akan tumbuh cukup kuat untuk menggulingkannya, dia menelan setiap bayi istrinya Rhea saat lahir.
Rhea menyembunyikan anak keenamnya, Zeus, di pulau Kreta untuk menyelamatkannya. Zeus pun tumbuh menjadi dewasa dan akhirnya kembali menantang ayahnya.
Dengan bantuan Metis, salah satu Oceanid, dia menipu Cronus untuk menelan campuran mustard dan anggur yang akan memaksanya muntah. Ketika Cronus memuntahkan anak-anak yang telah ditelannya, mereka bergabung dengan saudara laki-laki mereka untuk menggulingkan kekuasaan para Titan.
Perang yang dihasilkan melawan dewa generasi pertama disebut Titanomachy. Selama sepuluh tahun para dewa berperang satu sama lain untuk menguasai alam semesta.
Meskipun Titans sendiri, Prometheus dan saudaranya Epimetheus memihak Zeus dalam perang. Saudara mereka Atlas adalah salah satu jenderal utama di pihak Cronus.
Dalam drama Prometheus Bound, dari abad ke-5 SM, penulis Aeschylus memperluas peran yang dimainkan Prometheus dalam perang melawan sesama Titan. Dalam drama tersebut, Prometheus mengklaim telah menasihati para Titan agar tidak berperang.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR