Garner mempelajari bagaimana hewan menempel pada permukaan di lingkungan yang bervariasi dari perspektif kehidupan dan ilmu fisika. Garner merupakan anggota BioInspired Institute di Syracuse University.
Hasil penelitian mereka telah diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology dengan judul "Hyposalinity reduces coordination and adhesion of sea urchin tube feet Icon for The Forest of Biologists".
Peneliti berupaya memahami bagaimana populasi bulu babi akan terpengaruh oleh perubahan iklim ekstrem di masa depan.
"Sementara banyak hewan laut dapat mengatur jumlah air dan garam dalam tubuh mereka, bulu babi tidak seefektif ini," kata Garner. “Akibatnya, mereka cenderung terbatas pada kisaran sempit tingkat salinitas.
Curah hujan yang sangat deras dapat menyebabkan sejumlah besar air tawar mengalir ke laut di sepanjang garis pantai. Dampak perubahan iklim itu menyebabkan penurunan konsentrasi garam dalam air laut secara cepat.
Penelitian kelompok itu dilakukan di Laboratorium Friday Harbor (FHL) Universitas Washington. Penulis utama studi tersebut, Andrew Moura, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di lab Garner di Syracuse.
Mereka melakukan perjalanan ke FHL bersama dengan Garner dan peneliti dari University of Villanova untuk melakukan eksperimen dengan bulu babi hijau hidup.
Mereka bekerja bersama mantan ilmuwa pascadoktoral FHL Carla Narvaez, yang sekarang menjadi asisten profesor biologi di Rhode Island College. Ia juga profesor University of Villanova Alyssa Stark dan Michael Russell.
Di FHL, para peneliti memisahkan bulu babi menjadi 10 kelompok berdasarkan tingkat salinitas yang berbeda dalam setiap tangki. Mulai dari kandungan garam normal hingga sangat rendah.
Di antara masing-masing kelompok, mereka menguji metrik termasuk respons yang tepat (kemampuan bulu babi untuk membalikkan diri), gerak (kecepatan dari satu titik ke titik lainnya), dan adhesi (kekuatan di mana kaki tabung mereka terlepas dari permukaan).
Di lab Garner di Syracuse, dia dan Moura menyelesaikan analisis data untuk membandingkan setiap metrik.
Source | : | Syracuse University,Journal of Experimental Biology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR