"Delapan dari 10 kali, anjing memilih pemiliknya," kata Wynne.
Takefumi Kikusui, seorang peneliti di School of Veterinary Medicine di Azabu University di Jepang dan rekannya menemukan bahwa anjing akan meneteskan air mata saat bertemu kembali dengan pemiliknya setelah lama tidak bertemu.
Akan tetapi, mereka tidak akan menunjukkan kedalaman respons yang sama terhadap kembalinya manusia lain.
Kikusui telah melaporkan itu dalam studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology dengan judul "Increase of tear volume in dogs after reunion with owners is mediated by oxytocin."
Wynne mengambil penelitian satu langkah lebih jauh dengan melihat seberapa jauh sahabat manusia mungkin bersedia untuk menunjukkan cinta mereka.
Terinspirasi oleh cerita tentang anjing yang menggali pemiliknya setelah serangan bom di London selama Perang Dunia II, Wynne meminta pemilik 60 anjing memanjat ke dalam kotak.
Mereka kemudian berpura-pura dalam kesulitan untuk melihat apakah hewan peliharaan mereka akan menyelamatkan mereka. Kira-kira 1 dari 3 melakukannya, menurut sebuah studi tahun 2020.
Hasil tersebut diterbitkan dalam jurnal PLOS One dengan judul "Pet dogs (Canis lupus familiaris) release their trapped and distressed owners: Individual variation and evidence of emotional contagion."
"Itu mungkin terdengar sangat mengecewakan. Bagaimana dengan dua (dari tiga) anjing lainnya? Apakah mereka tidak peduli?" Wynne bertanya.
Mereka mungkin, katanya, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara masuk ke dalam kotak bahkan ketika mereka tahu makanan favorit mereka telah diletakkan di sana.
Namun, sebelum orang-orang menepuk punggung mereka sendiri, Wynne dengan cepat menunjukkan bahwa cinta yang dirasakan anjing tidak unik bagi manusia.
"Anjing dilahirkan dengan kapasitas luar biasa untuk membentuk hubungan emosional yang kuat dengan anggota spesies apa pun yang mereka temui selama tiga bulan pertama kehidupan," katanya.
Jadi, jika seekor anak anjing lahir di sebuah peternakan, ia dapat memiliki kedalaman emosi yang sama untuk seekor domba, sapi, atau bahkan kucing seperti halnya bagi seorang petani.
Namun, MRI dan eksperimen terkontrol bukan satu-satunya cara untuk menentukan bagaimana perasaan seekor anjing terhadap pemiliknya, kata Wynne.
Menurutnya, pemilik anjing bisa melihat kejadian sehari-hari, seperti saat pulang ke rumah di penghujung hari.
"Jika Anda memiliki seekor anjing, anjing Anda akan berada di sana di depan pintu dan anjing Anda akan mengibas-ngibaskan ekornya," katanya.
"Anda diizinkan untuk mengamati perilaku itu dan mempercayai apa yang dikatakan anjing Anda kepada Anda. Itu adalah anjing Anda yang mengekspresikan emosi yang kuat saat bertemu kembali denganmu."
Source | : | Live Science,Current Biology,Behavioral Processes,Peer J |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR