Ketika Kekaisaran Romawi dilelang kepada penawar tertinggi
Sarjana Romawi Dio melaporkan bahwa segera setelah mendengar tentang pembunuhan Pertinax, Didius Julianus bergegas ke Garda Praetoria. Ia berencana untuk mengisi takhta. Ketika Didius tiba, dia menemukan Garda Praetoria sudah bernegosiasi dengan Flavius Sulpicianus, ayah mertua Pertinax.
Didius mengalahkan tawaran Sulpicianus dengan menaikkan tawarannya dari 1.250 sesterii menjadi 6.250 sesterii untuk setiap anggota Garda Praetoria. Dia juga memohon kepada pengawal elite kaisar untuk memikirkan hubungan keluarga Sulpicianus dengan Pertinax. Menurutnya, jika Sulpicianus menjadi kaisar, ia mungkin akan membalas dendam atas kematian menantunya.
Semua itu membuat Dio jijik. Menurutnya, lelang tersebut merusak nilai-nilai suci Kekaisaran Romawi.
“Penjual kekaisaran adalah orang-orang yang telah membunuh kaisar mereka,” kata Dio.
Pelelangan Kekaisaran Romawi adalah peristiwa yang nyata dan memalukan. Namun menurut sarjana Romawi Ignotus, Didius dipaksa untuk membuat tawaran. Selain itu, Didius Julianus diduga didorong oleh istri, putrinya, dan kerabatnya untuk mengambil risiko. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi pencalonan Didius Julianus sebagai kaisar mungkin berasal dari orang-orang di sekitarnya.
Pemerintahan Didius Julianus yang singkat dan memalukan
“Pemerintahan Didius Julianus hanya berlangsung selama 66 hari,” ungkap Howart.
Setelah menjadi kaisar, Didius Julianus menganugerahkan gelar “Augusta” kepada putrinya Didia Clara dan istrinya Manlia Scantilla.
Keesokan harinya, Didius dilantik sebagai kaisar di Senat dan diberi gelar Pater Patriae. Di luar Senat, kerumunan warga Romawi mengungkapkan kemarahan dan ketidaksetujuannya. Mereka melakukan demonstrasi besar-besaran menentang kaisar baru. Para pengunjuk rasa melemparkan batu dan meneriakkan kata-kata cacian kepada Didius saat dia berada di Senat.
Massa terus berunjuk rasa. Hal ini membuat Didius marah dan menyuruh pengawal militernya untuk membunuh demonstran terdekat. Hal ini diungkapkan oleh Dio. Namun bagi Ignotus, hal seperti itu tidak terjadi. Menurutnya, Didius tetap tenang menghadapi cemoohan massa. Karena kericuhan itu, hanya sedikit yang diketahui tentang pencapaiannya selama menjadi kaisar.
Dio memberikan beberapa informasi terbatas. Ia menceritakan bagaimana Didius mencoba memenangkan kembali rakyat. Ia memulihkan beberapa undang-undang populer yang diberlakukan di bawah Kaisar Commodus.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR