Ibu kota baru ini memiliki pelabuhan alami yang sangat baik di teluk Tanduk Emas dan, terletak di perbatasan antara Eropa dan Asia.
Mereka dapat mengendalikan lalu lintas kapal melalui Bosphorus dari Laut Aegea ke Laut Hitam, yang menghubungkan perdagangan yang menguntungkan antara barat dan timur.
Sebuah rantai besar membentang di pintu masuk Tanduk Emas, dan pembangunan Tembok Theodosian yang besar antara tahun 410 dan 413 membuat kota ini mampu menahan serangan gabungan dari laut dan darat berkali-kali.
Selama berabad-abad, seiring dengan bertambahnya bangunan-bangunan spektakuler, kota kosmopolitan ini menjadi salah satu yang terbaik di zaman mana pun. Tentu saja menjadi kota Kristen terkaya, termewah, dan terpenting di dunia.
Kaisar Bizantium
Kaisar Bizantium atau basileus (atau lebih jarang basilissa untuk permaisuri) tinggal di Istana Agung Konstantinopel yang megah. Ia memerintah sebagai raja absolut atas sebuah kerajaan yang luas.
Oleh karena itu, basileus memerlukan bantuan pemerintah yang ahli dan birokrasi yang luas dan efisien. Meskipun merupakan penguasa absolut, seorang kaisar diharapkan–oleh pemerintah, rakyat, dan Gereja–untuk memerintah dengan bijaksana dan adil.
Yang lebih penting lagi, seorang kaisar harus memiliki kesuksesan militer karena tentara tetap menjadi institusi paling kuat di Kekaisaran Bizantium secara nyata.
Para jenderal di Konstantinopel dan provinsi-provinsinya dapat, dan berhasil menyingkirkan seorang kaisar yang gagal. Jika kaisar tidak dapat mempertahankan perbatasan kekaisarannya atau yang menyebabkan bencana ekonomi.
Namun, dalam keadaan normal, kaisar adalah panglima tentara, kepala Gereja dan pemerintahan. Ia mengendalikan keuangan negara dan mengangkat atau memberhentikan bangsawan sesuka hati.
Gambar kaisar muncul pada koin-koin Bizantium, yang juga digunakan untuk menunjukkan penerus terpilih, sering kali putra sulung. Namun hal ini tidak selalu terjadi karena tidak ada aturan pasti mengenai suksesi.
Kaisar dianggap dipilih oleh Tuhan untuk memerintah, tetapi mahkota megah dan jubah ungu Tyrian semakin memperkuat hak untuk memerintah.
Dengan demikian, melalui kesinambungan dinasti, ritual, kostum, dan nama yang diatur dengan cermat, institusi kaisar mampu bertahan selama 12 abad.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR