Nationalgeographic.co.id—Peradaban Minoa adalah sebuah peradaban di Pulau Kreta yang berada di dekat daratan Yunani. Peradaban Minoa dikisahkan beberapa kali dalam mitologi Yunani dan meninggalkan jejaknya ingatan budaya Yunani.
Peradaban Minoa adalah salah satu peradaban yang paling menonjol di Zaman Perunggu. Masa itu juga merupakan era orang-orang Yunani pertama kali muncul sebagai bangsa yang berbeda.
Tidak mengherankan jika peradaban penting pada awal sejarah Yunani ini beririsan langsung dengan budaya Yunani. Bahkan masuk dan dikisahkan beberapa kali dalam mitologi Yunani.
Siapakah bangsa Minoa?
Bangsa Minoa adalah bangsa yang hidup pada Zaman Perunggu di Laut Aegea. Mereka berkembang sekitar tahun 2000 hingga 1450 SM, meskipun peradaban mereka terus tertatih-tatih hingga sekitar tahun 1100 SM.
Permukiman utama mereka berada di Kreta, namun mereka juga menyebar ke beberapa pulau terdekat. Thera, juga dikenal sebagai Santorini, adalah salah satu contohnya.
Mereka juga mungkin telah mendirikan beberapa koloni di Anatolia dan Levant, meskipun hal ini lebih kontroversial. Bagaimanapun, mereka menguasai kerajaan perdagangan besar dan cukup kaya.
Namun, pada abad ke-16 SM, pulau vulkanik Thera meletus dan memusnahkan pemukiman Minoa di daerah tersebut.
Pada abad berikutnya, bangsa Yunani Mycenaean menaklukkan Kreta, mengakhiri dominasi Minoa.
Raja Minos dari Mitologi Yunani
Salah satu karakter populer dari mitologi Yunani adalah Raja Minos. Dia adalah raja Bangsa Minoa.
Faktanya, nama 'Minoa' diterapkan pada peradaban Zaman Perunggu ini oleh sejarawan modern karena nama raja legendaris mereka.
Raja Minos disebutkan dalam berbagai sumber mitologi Yunani. Salah satu contoh awal adalah Thucydides, sejarawan Yunani terkenal dari abad kelima SM.
Dia menulis: "Orang pertama yang kita kenal secara tradisi sebagai pendiri angkatan laut adalah Minos."
"Dia menjadikan dirinya penguasa atas apa yang sekarang disebut laut Hellenic, dan memerintah Cyclades, yang sebagian besar wilayahnya dia kirimkan koloni pertama, mengusir bangsa Karia dan menunjuk putra-putranya sendiri sebagai gubernur."
Kemungkinan besar ‘Minos’ sebenarnya adalah sebuah gelar dan bukan nama pribadi. Kita dapat menyimpulkan hal ini berdasarkan rentang waktu yang sangat lama di mana Minos muncul dalam sejarah Yunani.
Meskipun demikian, pernyataan Thucydides ini menunjukkan bahwa raja-raja peradaban Minoa benar-benar memberikan kesan yang mendalam.
Labirin dan Minotaur Mitologi Yunani
Salah satu kisah paling terkenal dalam mitologi Yunani adalah kisah Minotaur. Dalam kisah ini, pahlawan Yunani Theseus dibawa ke tanah Raja Minos di Kreta.
Raja ini memiliki labirin yang mengesankan yang di dalamnya terdapat minotaur (makhluk setengah manusia, setengah banteng) yang menakutkan.
Minos melempar Theseus ke dalam labirin, ia jelas mengharapkan Minotaur untuk membunuhnya. Namun, Theseus membunuh Minotaur dan melarikan diri.
Ide dasar dalam mitologi Yunani adalah bahwa Minos memiliki labirin dengan minotaur di dalamnya. Hal ini sangat masuk akal berasal dari peradaban Minoa.
Pertimbangkan fakta bahwa Minos diduga memerintah dari Knossos. Di Knossos, arkeologi telah mengungkap sisa-sisa kompleks istana yang sangat besar.
Di tengahnya, terdapat halaman yang luas, dan terdapat bukti bahwa suatu bentuk adu banteng yang dikenal dengan 'lompatan banteng' terjadi di sana.
Ketika Istana Knossos pertama kali ditemukan, istana ini digambarkan sebagai 'labirin' karena desain internalnya yang sangat rumit.
Penelitian tambahan selama beberapa dekade telah mengkonfirmasi gambaran tersebut. Tidak ada yang menyamai kesederhanaan kuil-kuil Yunani.
Dengan mengingat hal ini, kemungkinan besar legenda Minotaur di dalam labirin di Knossos berasal dari adu banteng di tengah labirin Istana Knossos.
Theseus menggulingkan penindasan Raja Minos
Kisah dari mitologi Yunani tentang Theseus yang membunuh Minotaur mungkin terkait dengan peristiwa tertentu dalam sejarah peradaban Minoa.
Alasan Theseus dibawa ke Kreta adalah karena Raja Minos secara teratur memberlakukan upeti kepada pria dan wanita dari Athena.
Oleh karena itu, mereka mungkin mengingat sejarah penggulingan Minoa sebagai tindakan pembebasan diri dari penindasan kekuatan dominan.
Theseus ingin mengakhiri upeti ini dengan cara membunuh Minotaur. Ia pun ikut serta sebagai salah satu calon kurban.
Ia berkata kepada ayahnya bahwa jika ia mati dalam usahanya maka kapalnya akan berlayar pulang ke Athena menggunakan layar hitam, sedangkan jika ia selamat maka kapalnya akan menggunakan layar putih.
Bangsa Minoa akan mengambil tawanan ini dan memberikannya kepada Minotaur. Dengan membunuh Minotaur, Theseus mengakhiri penindasan Raja Minos atas orang Athena.
Meski bersifat spekulatif, ada teori masuk akal yang menyatakan bahwa hal ini berasal dari peristiwa sejarah abad ke-15 SM.
Pada abad itu, bangsa Yunani Mycenaean mengalahkan bangsa Minoa dan menaklukkan Kreta. Hal ini mengakhiri dominasi Minoa di Laut Aegea.
Kita tidak tahu pasti bagaimana pandangan orang Yunani Mycenaean terhadap orang Minoa.
Namun, legenda tentang Peradaban Minos dari mitologi Yunani membuktikan bahwa orang Yunani kemudian memandang Bangsa Minoa sebagai penindas.
Oleh karena itu, mereka mungkin mengingat sejarah penggulingan Minoa sebagai tindakan pembebasan diri dari penindasan kekuatan dominan.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR