Nationalgeographic.co.id—Legenda Atlantis dalam mitologi Yunani telah memunculkan banyak kontroversi dan teori tentang asal usulnya. Konon, ini adalah peradaban kepulauan yang kuat dan menghilang ke laut ribuan tahun yang lalu.
Banyak peneliti mengatakan bahwa Plato sepenuhnya mengarang cerita ini, namun ada juga yang mengatakan bahwa cerita ini mungkin ada hubungannya dengan peradaban nyata. Salah satu klaimnya adalah bahwa catatan Mesir di Kuil Edfu menceritakan legenda Atlantis.
Hubungan antara Mesir dan legenda Atlantis
Pertama-tama, mengapa kita berharap catatan Mesir mungkin menyebutkan Atlantis dalam mitologi Yunani? Alasannya karena Plato secara khusus menceritakan bahwa kisah Atlantis bermula dari Mesir Kuno.
Plato menyatakan bahwa Critias berbicara tentang suatu masa ketika Solon, anggota parlemen Athena, mengunjungi Mesir. Di sana, para pendeta Mesir menceritakan kepada Solon semua tentang kisah Atlantis.
Semua detail tentang Atlantis dalam Timaeus dan Critias karya Plato konon berasal dari para pendeta Mesir ini. Faktanya, catatan Plato bahkan mengklaim bahwa kisah Atlantis tertulis dalam sejarah orang Mesir, yang disimpan di kuil-kuil mereka.
Oleh karena itu, banyak peneliti yang berupaya mengidentifikasi legenda Atlantis dalam teks-teks Mesir, terutama pada tulisan-tulisan yang ditemukan di dalam kuil.
Salah satu contoh yang dianggap sebagai sumber legenda Atlantis adalah Kuil Edfu. Kuil Edfu adalah sebuah kuil misterius yang terletak di tepi barat Sungai Nil, Mesir Hulu.
Kuil Edfu dan legenda Atlantis
Kuil Edfu terletak di ujung selatan Mesir, di tepi barat Sungai Nil. Di dinding kuil, kita menemukan mitos menarik yang memiliki kemiripan dengan kisah Atlantis.
Konon, catatan-catatan ini menceritakan mitos dunia purba. Awalnya hanya ada air. Kemudian, muncul sebidang tanah.
Para dewa menyebabkan daratan ini tumbuh menjadi pulau besar dengan gunung yang menonjol di tengahnya.
Di sinilah para dewa paling awal tinggal. Akhirnya, suatu bencana terjadi. Seekor ular besar menyerang pulau itu, dan kemudian pulau itu kembali tertutup air.
Kisah ini memang memiliki beberapa kemiripan dengan kisah Atlantis. Menurut legenda, para dewa terlibat dalam penciptaan sebuah pulau.
Baik Atlantis maupun pulau mitos ini memiliki gunung di tengahnya. Kekuatan luar menyerang pulau di kedua cerita. Akhirnya keduanya berakhir dengan pulau yang tenggelam di bawah air.
Atas dasar kesamaan tersebut, banyak peneliti yang berpendapat bahwa mitos Kuil Edfu inilah yang menjadi sumber legenda Atlantis dalam mitologi Yunani.
Masalah dengan teori ini
Akan tetapi, ada sejumlah masalah utama dalam teori ini. Salah satu masalah krusial adalah masalah kronologis.
Plato menulis catatannya pada abad keempat SM. Sumber apa pun untuk kisah Atlantis setidaknya harus ada sebelum tulisan Plato.
Namun mengingat inti dari teori ini adalah bahwa teori ini berhubungan dengan kisah Solon yang menerima legenda tersebut dari para pendeta Mesir, maka sumbernya pasti sudah ada sebelum Solon.
Solon mengunjungi Mesir pada awal abad keenam SM. Oleh karena itu, mitos ini harus berasal dari masa sebelum masa tersebut jika ingin ditafsirkan sebagai sumber cerita legenda Atlantis.
Kenyataannya sangat berbeda. Kuil Edfu sebenarnya dibangun setelah zaman Plato. Bangunan ini mulai dibangun sekitar tahun 237 SM, lama setelah Plato menulis kisah Atlantis.
Oleh karena itu, gagasan bahwa mitos Mesir ini bisa menjadi sumber legenda Atlantis adalah mustahil.
Perbedaan mencolok antara Atlantis dan Kuil Edfu
Ada persoalan lain dalam menafsirkan mitologi Mesir ini sebagai sumber legenda Atlantis. Masalahnya adalah kenyataan bahwa kedua cerita tersebut sebenarnya tidak mirip sama sekali.
Rangkuman mitologi Mesir yang dihadirkan banyak peneliti sebenarnya sangat tidak akurat, sengaja dibuat agar terlihat lebih mirip dengan kisah legenda Atlantis yang sebenarnya.
Memang benar bahwa ceritanya dimulai dengan menceritakan penciptaan dunia. Namun, bagian spesifik dari tanah yang menjadi fokus cerita adalah di mana Kuil Edfu itu sendiri berada.
Relief itu, sebenarnya adalah kisah tentang pembuatan kuil Edfu. Relief itu menjelaskan bagaimana Horus mendarat di sana, memulai pemujaan dirinya di situs itu.
Horus adalah dewa pelindung dalam mitologi Mesir. Ia biasanya ditampilkan sebagai manusia berkepala rajawali mengenakan mahkota pschent, mahkota merah dan putih.
Mitos lainnya secara eksplisit menggambarkan penciptaan kuil secara spesifik. Lebih jauh lagi, serangan ular dalam catatan Mesir ini terjadi di awal cerita dan bukan di akhir cerita.
Konon, itu adalah analogi serangan Yunani terhadap Atlantis. Ini juga merupakan kekalahan bagi ular, bukan kemenangan.
Terakhir, tidak ada referensi bahwa legenda Atlantis ini tenggelam atau terendam air di kuil Edfu. Ini adalah versi modern.
Oleh karena itu, tidak ada dasar untuk menyimpulkan bahwa legenda Atlantis dalam mitologi Yunani berasal dari Kuil Edfu yang misterius di Mesir.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR