Di sebelah barat, bangsa Viking mencapai Amerika Utara dan mendirikan pemukiman yang berumur pendek di L'Anse aux Meadows, Newfoundland, Kanada.
Ada pemukiman Nordik yang lebih tahan lama dan lebih mapan di Greenland, Islandia, Kepulauan Faroe, Rusia, Ukraina, Britania Raya, Irlandia, dan Normandia.
Menurut Philip, pada dasarnya, Viking bertindak sebagai penjarah, pedagang, penjajah, dan tentara bayaran. Motivasi mereka telah menjadi topik perdebatan di antara para sejarawan.
Salah satu motivasi Ekspansi Viking adalah mencari istri dan selir di negeri lain. Bangsa Viking yang kaya dan berkuasa dapat memiliki banyak istri, sehingga mereka kekurangan perempuan.
Motif lain yang mungkin adalah balas dendam terhadap orang Eropa Kontinental atas agresi masa lalu terhadap Viking yang mencoba mengkristenkan mereka.
“Para ahli percaya bahwa karena dalam tradisi Nordik, anak laki-laki tertua mewarisi tanah dan kekayaan ayah mereka, anak laki-laki yang lebih muda dipaksa untuk beremigrasi atau melakukan ekspedisi penjarahan,” kata philip.
Orang Yunani Kuno Mengarungi Laut
Pelaut Yunani kuno, tidak seperti bangsa Viking, membangun kapal dengan dua tujuan: perang dan perdagangan. Armada Athena dikenal karena kekuatannya, sementara orang Yunani secara keseluruhan adalah pedagang yang terkenal di Laut Tengah.
Topografi daratan Yunani kuno yang bergunung-gunung memaksa orang untuk mendiami sebagian besar wilayah pesisir. Selain itu, banyaknya pulau-pulau di Aegea menyebabkan orang Yunani kuno menjadi pelaut dan ahli dalam pembuatan kapal.
“Wilayah Mediterania sangat penting dalam hal transportasi, perdagangan, dan perjalanan. Geografi Yunani menjadikan perjalanan laut sebagai sarana paling efisien untuk mengangkut barang dan orang,” jelas Philip.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR