Nationalgeographic.co.id—Real Madrid, nama yang identik dengan kejayaan dan dominasi di dunia sepak bola, menyimpan kisah yang lebih dalam dari sekadar tendangan memukau dan trofi bergengsi.
Artikel ini mengupas hubungan erat klub dengan establishment (kelas atas) politik Spanyol, menelusuri jejaknya dari era Franco yang represif hingga masa kini yang penuh gemerlap.
Lebih dari sekadar klub sepak bola, Real Madrid menjadi simbol budaya dan identitas nasional Spanyol.
Namun, di balik kemegahannya, terjalin sejarah politik yang kompleks, penuh dengan intrik, favoritisme, dan perdebatan.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami kisah di balik layar, menguak hubungan erat Real Madrid dengan penguasa Spanyol, dan menelusuri bagaimana hal itu memengaruhi perjalanan klub selama berabad-abad.
Real Madrid yang 'Royal'
Klub ini sendiri sebenarnya tidak selalu menggunakan nama Real Madrid. Mereka bermain dengan nama Madrid Football Club sejak awal 1900-an sampai 1920.
Perubahan terjadi pada 1920 ketika Raja Spanyol Alfonso XIII menganugerahkan gelar Real kepada tim tersebut. Sejak saat itu, mereka dikenal sebagai Real Madrid.
Real adalah kata dalam bahasa Spanyol untuk "kerajaan", sehingga mereka secara definisi menjadi tim raja, karena telah menerima restu beliau.
Pada 1931, setelah pembentukan Republik Spanyol Kedua dan pembubaran monarki, kata "Real" dihapus dari nama klub dan simbol mahkota dihilangkan dari lencana mereka.
Klub ini menggunakan nama Madrid FC sampai dua tahun setelah Perang Saudara Spanyol. Gelar "Real" dan simbol mahkota baru dikembalikan pada 1941.
Baca Juga: Di Balik Pemain Naturalisasi: Mengapa Banyak Orang Maluku di Belanda?
KOMENTAR