Vesi lain dari labirin Minotaur
Penemuan istana Knossos oleh Sir Arthur Evans mengubah persepsi tentang Minotaur, makhluk setengah manusia setengah banteng yang dibunuh Theseus. Penemuan arkeologi ini membuktikan bahwa legenda tersebut mungkin memiliki dasar kebenaran sejarah.
Evans, yang mengetahui kisah Minos dan Knossos, menemukan mural para pemuda yang melompati banteng di istana tersebut. Ia kemudian berpendapat bahwa mungkin Knossos adalah Labirin dalam cerita Theseus dan Minotaur.
Knossos adalah situs arkeologi Zaman Perunggu terbesar di Kreta. Kemungkinan besar merupakan pusat upacara dan politik peradaban dan budaya Minoan.
Evans sendiri yang memberi nama ‘Minoan’ pada kebudayaan yang ia temukan di Knossos (tentu saja dinamai berdasarkan Raja Minos). Lompat banteng Minoan, olahraga yang diikuti oleh pria dan wanita, sudah dikenal luas bahkan di zaman kuno.
Arkeolog Anna Michailidou menulis, "Di balik kata pra-Helenistik Labyrinthos - yang secara etimologis terkait dengan kata labrys (kapak bermata dua, simbol dewi Minoan) - mungkin tersembunyi istana Knossos itu sendiri, yang reruntuhannya menunjukkan kompleksitas struktur labirinnya."
Ia menambahkan, "Sungguh menakjubkan betapa lama seseorang bisa tersesat berkelana masuk dan keluar ruangan-ruangan ini, naik turun tangga dan, sering kali, secara mengejutkan, mendapati diri kembali di ruangan yang sama setelah melewati rute yang berbeda."
Bagi masyarakat Zaman Perunggu yang sebagian besar mungkin tinggal di tempat tinggal yang sangat sederhana, luas dan rumitnya Istana Knossos pasti akan membuat mereka bingung dan kagum!
Kisah Minotaur sendiri, menurut Evans, mungkin berasal dari tradisi lompat banteng di Knossos.
Para pelompat yang lincah sesaat terlihat "menyatu" dengan banteng ketika melompati tanduknya, mungkin menjadi inspirasi cerita ini. Hal serupa berlaku untuk Labirin. Struktur kompleks Istana Knossos sendiri, seperti yang diusulkan Evans dan lainnya, mungkin menjadi asal mula mitos Labirin.
Para ahli lain melihat adanya hubungan antara fenomena alam dan penciptaan mitos. Para pendahulu kita, dalam upaya memahami dunia, sering kali menggambarkan fenomena alam yang menakutkan ke dalam wujud makhluk hidup agar bisa diterima akal.
Banyak versi mitos yang menyebutkan monster itu tinggal di bawah tanah dalam Labirin, dan ketika ia mengaum bumi berguncang.
Penelitian ilmiah tentang aktivitas seismik mengungkapkan bahwa Kreta terletak di zona subduksi, yaitu batas lempeng tektonik tempat dua lempeng bertemu yang menyebabkan gempa bumi besar dan terus menerus.
Mungkin saja mitos Pangeran Theseus dan Minotaur dalam Labirin memiliki lebih banyak kebenaran daripada sekadar cerita legenda.
KOMENTAR