Roma
* Orang yang diperbudak
* Mantan budak
* Plebeian
* Patrisian
4. Peran perempuan
Meskipun sama-sama berada di era kuno, peran perempuan di Yunani dan Romawi Kuno menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Di Athena, stereotip yang tergambar dalam literatur menggambarkan perempuan sebagai individu yang dihargai karena menjauhi gosip, mengelola rumah tangga dengan baik, serta melakukan tugas utama, yaitu melahirkan anak yang sah.
Perempuan bangsawan memiliki kehidupan yang terisolasi di bagian perempuan rumah dan harus selalu ditemani saat berada di tempat umum. Mereka diizinkan memiliki properti, namun tidak memiliki hak untuk menjualnya.
Secara hukum, perempuan Athena tidak memiliki status sebagai warga negara. Mereka tunduk pada ayahnya, dan bahkan setelah menikah, ayah mereka masih memiliki hak untuk membawa mereka kembali ke rumah.
Berbeda dengan di Athena, perempuan Romawi secara hukum tunduk pada paterfamilias, yaitu pria dominan di rumah kelahirannya dan di rumah suaminya.
Namun, mereka memiliki beberapa hak yang tidak dimiliki perempuan Athena, yaitu perempuan Romawi dapat memiliki dan mengurus properti dan memiliki kebebasan bergerak sesuai keinginannya.
Bukti dari prasasti menunjukkan bahwa perempuan Romawi dihargai karena:
* Kesalehan.
* Kesederhanaan.
* Kemampuan mereka dalam menjaga harmoni keluarga.
* Kesetiaan pada satu pasangan.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Labirin Tempat Pertempuran Legendaris dalam Mitologi Yunani?
KOMENTAR