Transformasi nama kota
Jauh sebelum dikenal dengan nama megah Konstantinopel, kota yang kini kita kenal sebagai Istanbul telah mengalami berbagai perubahan nama.
Perjalanan panjangnya dimulai pada tahun 657 SM ketika bangsa Yunani mendirikan permukiman di sana dan menamainya Bazantion (juga dieja Byzantion). Nama ini kemudian mengalami sedikit perubahan menjadi Byzantium dalam bahasa Latin.
Seiring berjalannya waktu, kota ini juga pernah menyandang gelar Roma Baru dan Augusta Antonina, untuk menghormati putra seorang kaisar Romawi – belum lagi julukan-julukannya seperti "Ratu Kota" atau singkatnya "Kota".
Perubahan nama yang paling signifikan terjadi pada sekitar tahun 330 M ketika Kaisar Romawi Konstantin Agung memutuskan untuk memindahkan ibu kota kekaisaran ke kota ini.
Sebagai bentuk penghormatan kepada dirinya sendiri, ia pun menamainya Konstantinopel. Nama inilah yang bertahan selama berabad-abad hingga akhirnya digantikan oleh nama yang kita kenal sekarang.
Ketika Kesultanan Utsmaniyah menaklukkan Konstantinopel pada abad ke-15, perubahan nama tidak serta-merta terjadi. Meskipun begitu, penaklukan ini menandai pergeseran signifikan dalam peta politik dunia. Pusat kekuasaan bergeser ke arah timur, menjauhi Eropa.
"Saya pikir pentingnya strategis dan simbolis Istanbul sudah diakui bahkan saat itu, seperti yang dapat dilihat dari fakta bahwa itu dijadikan ibu kota baru Kekaisaran Ottoman," kata Herzog seperti dilansir dari laman Live Science.
Seiring berjalannya waktu, penduduk di wilayah kekuasaan Utsmaniyah mulai menyebut kota ini dengan sebutan "Istanpolin" yang dalam bahasa Turki berarti "ke kota". Penggunaan nama ini semakin populer dan menjadi panggilan sehari-hari bagi penduduk untuk merujuk pada pusat kekuasaan baru mereka.
Dari Istanpolin menuju Istanbul
Seiring berjalannya waktu, bahasa sehari-hari masyarakat mengalami evolusi, demikian pula dengan sebutan untuk kota megah ini. Bahasa sehari-hari berubah sedikit demi sedikit, dan Istanpolin akhirnya berkembang menjadi Istanbul.
Baca Juga: Byzas, Pendiri Bizantium yang Diceritakan dalam Mitologi Yunani
KOMENTAR