Nationalgeographic.co.id—Bill Chong lahir dan dibesarkan di Vancouver, di era yang penuh dengan diskriminasi anti-Tionghoa. Ia tumbuh di negara tempat ia tidak dapat memilih, negeri yang tak menghiraukan keberadaannya.
Ia berasal dari keluarga Tiongkok-Kanada. Darah Tiongkoknya membuat ia terdiskriminasi di negara asalnya, Kanada. "Bahkan ia tidak diperbolehkan menggunakan kolam renang umum bersama warga Kanada kulit putih," tulis Khalid Elhassan.
Khalid menulisnya kepada History Collection dalam artikelnya berjudul Agent 50: The Heroic Spy Who Saved Hundreds From Japanese Clutches in WWII, yang diterbitkan pada 15 September 2024.
Ketika Perang Dunia II dimulai, Bill adalah seorang pembantu rumah tangga dan juru masak di Vancouver. Namun, ia upaya membuktikan bahwa dirinya dapat berarti bagi negerinya dengan mendaftar sebagai tentara militer Kanada.
Ia bertekad untuk menunjukkan kecintaannya terhadap Kanada. Namun, Kanada tampaknya tidak mencintainya. Ketika ia mencoba mendaftar ketentaraan, Bill Chong ditolak oleh perekrut yang tidak tertarik untuk merekrut seorang "berketurunan Cina".
Namun, hidupnya berubah saat ayah Bill meninggal di Kanton, dan saudara perempuannya, yang tinggal di Hong Kong, menulis surat kepadanya dan memberi tahu bahwa ia dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan harta warisan almarhum.
Alhasil, Bill pergi ke Hong Kong pada tahun 1941. Akan tetapi pengesahan surat wasiat ternyata lebih rumit dan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Ia tertahan di sana hingga Desember 1941.
Pada 18 Desember 1941, pasukan Jepang menyerbu Hong Kong, yang garnisunnya mencakup unit-unit Kanada. Setelah seminggu pertempuran sengit, mengakibatkan terbunuhnya ribuan warga sipil.
Jepang mengamankan pulau itu dan memaksa para pembela Hong Kong untuk menyerah. Di saat itulah Bill Chong terkejut dengan kebrutalan dan kekasaran para penakluk. Mereka dengan sadisnya mengeksekusi tawanan yang membuat Bill geram.
Bill Chong berupaya untuk terlibat dalam pusaran perang dan mengalahkan kekejaman Jepang. Ia berencana untuk bergabung dengan gerilyawan Tiongkok untuk dapat membantu mereka mengalahkan musuhnya.
Baca Juga: 'Kilroy Was Here' Meme Misterius yang Viral Sepanjang Perang Dunia
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR