Karpet-karpet ini menjadi populer karena banyak yang digambarkan dalam lukisan-lukisan Hans Holbein the Younger (1497–1543) seperti Ambassadors dari tahun 1533 di Galeri Nasional, London. Karpet-karpet ini pertama kali muncul dalam lukisan Eropa yang bertanggal tahun 1450-an, karpet digambarkan tergelar di lantai patrician atau sebagai penutup meja mewah."
Kaligrafi
Seni utama dan paling dihormati dalam Islam adalah kaligrafi atau seni menulis indah. Karena firman Tuhan, yang diterima sebagai wahyu oleh Nabi Muhammad, ditransmisikan dan ditulis dalam bahasa Arab di dalam Al-Qur'an, bahasa dan huruf itu sendiri menjadi suci.
Pelatihan menjadi seorang juru kaligrafi sangat ketat. Prosesnya tidak hanya melibatkan cara membentuk huruf dan kata dengan proporsi yang tepat untuk gaya tertentu, tetapi juga kontrol otot lengan dan bahu agar tulisan yang dihasilkan monumental.
Sebagai bagian dari proses belajar, siswa yang belajar kaligrafi harus menyalin karya-karya para ahli seni yang terkenal. Dalam menyalin ini, mereka tidak boleh menghapus ciri khas sang seniman agar lebih mudah dikenali.
Baru setelah itu saat seorang kaligrafer mulau mempunyai nama, dia boleh menambah gaya artistiknya sendiri tanpa kehilangan karakter karya yang disalin. Turki Ottoman mempunyai tokoh dalam tradisi kaligrafi yang sangat berpengaruh dari tahun 1500-an yakni Seyh Hamdullah.
Ciri khas gaya kaligrafi Seyh Hamdullah diperbarui pada 1600-an oleh Hafiz Osman dan dilanjutkan terus menerus oleh para kaligrafer pada 1700-an dan 1800-an.
Karya-karya kaligrafer terkenal—baik produk jadi, fragmen, atau yang baru coba-coba—merupakan barang yang sangat berharga. Salah satu aspirasi tertinggi seorang juru tulis, bahkan pada akhir periode Ottoman, adalah menyalin karya besar dari masa lalu untuk menjaga kelestariannya selamanya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR