Kasus penuntutan mulai berantakan ketika terungkap bahwa harta, termasuk uang Mabel Greenwood tidak akan diwariskan kepada suaminya setelah kematiannya, tetapi kepada anak-anaknya.
Mabel tidak meninggalkan surat wasiat, tetapi ayahnya telah menyatakan dalam surat wasiatnya bahwa uang itu adalah miliknya seumur hidup dan akan diwariskan kepada anak-anaknya dengan pembagian yang sama setelah kematiannya.
Harold tidak mendapatkan keuntungan finansial dari kematian istrinya. Namun, hal itu memungkinkannya untuk menikah lagi. Namun, kasus penuntutan tersebut rusak parah oleh bukti-bukti dari Irene Greenwood, putri Harold dan Mabel yang berusia 22 tahun.
Irene menyatakan bahwa dia telah minum dari botol anggur yang oleh jaksa penuntut diduga sebagai sumber racun yang membunuh Mabel dan tidak mengalami efek buruk apa pun.
Dalam rangkumannya, hakim berkata, "Jika Irene juga minum dari botol itu, kasusnya berakhir". Harold Greenwood dibebaskan. Akan tetapi, pengadilan menambahkan pernyataan tambahan pada putusan mereka yang tidak dipublikasikan pada saat itu.
Putusannya berbunyi: "Kami yakin ... bahwa dosis arsenik yang berbahaya diberikan kepada Mabel Greenwood ... tetapi kami tidak yakin bahwa ini adalah penyebab langsung kematian ... (atau) bagaimana atau oleh siapa arsenik tersebut diberikan."
Putusan tersebut semakin menurunkan reputasi Harold di Kidwelly, sehingga ia beserta istri keduanya memutuskan untuk pindah ke Ross-on-Wye, Herefordshire, di mana ia mengubah namanya menjadi Pilkington.
Namun, setelah kepindahannya itu kesehatannya semakin memburuk. Harold Greenwood diketahui meninggal pada tahun 1929, sembilan tahun setelah persidangan kematian istri pertamanya.
Source | : | Death at Crookham Hall (2021) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR