Mereka berterima kasih kepada ratu, Pasiphae, untuk itu. Akan tetapi, Raja Minos memiliki kendali penuh atas lautan di sekitarnya, dan Pasiphae tidak dapat memberi mereka jalan keluar yang aman dari Kreta.
Mitos Yunani kemudian menjelaskan bagaimana Daedalus membuat sayap agar bisa melarikan diri. Ia menyusun bulu burung dan menjahitnya dari yang terpendek hingga terpanjang.
Kemudian, ia menempelkan lilin pada bagian pangkal dan membentuk sayap sedikit melengkung. Sayap yang dibuat Daedalus akan membawanya dan putranya kabur dengan selamat dari Kreta.
Daedalus tahu bahaya risiko terbang dan memperingatkan putranya bahwa pelarian ini akan menjadi perjalanan panjang yang penuh mara bahaya melintasi lautan.
Daedalus memperingatkan kepada Icarus: “…terbanglah di tengah-tengah, sayapmu bisa berat dan lembab jika terbang terlalu rendah…tapi jika kau terbang terlalu tinggi, itu bisa meleleh. Terbanglah di tengah-tengah…ambillah jalan yang kutunjukkan padamu!”
Seperti banyak remaja lainnya, Icarus tidak menghiraukan peringatan ayahnya, ia terus terbang tinggi hingga sayapnya mulai meleleh. Hingga akhirnya tiba-tiba Icarus terjatuh begitu cepatnya melewati ayahnya dan terjerembap.
Icarus jatuh ke laut sementara Daedalus hanya bisa menyaksikannya tanpa bisa berharap apa-apa. Kemudian, ia tenggelam. Daedalus terpaksa menguburkan jasad putranya di pulau terdekat, Icaria.
Mengapa Icarus Terbang Mendekati Matahari?
Ada berbagai cerita tentang alasan mengapa Icarus terbang mendekati matahari. Ada yang mengatakan ia terpikat dengan matahari, yang lain berpendapat bahwa ia mulai sombong karena bisa terbang.
Dalam mitos Yunani populer, diyakini bahwa Icarus jatuh karena kebodohannya sendiri dengan menyamakan dirinya dengan dewa matahari, Helios.
Baca Juga: Melacak Pulau Hunian Polyphemus sang Mata Satu dalam Mitologi Yunani
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR