Namun, pengakuan terhadap karbon biru tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam sistem perhitungan emisi global, karbon biru hanya diakui jika ada upaya aktif dari manusia untuk meningkatkan jumlah karbon yang tersimpan.
Misalnya, penanaman kembali lamun atau perlindungan terhadap muara dianggap sebagai aktivitas yang dapat meningkatkan penyerapan karbon. Sebaliknya, proses alami seperti kebakaran hutan yang melepaskan karbon tidak akan diperhitungkan.
Lebih lanjut, Rancangan Rencana Pengurangan Emisi Selandia Baru menyoroti perlunya penelitian yang lebih mendalam sebelum karbon biru dapat dimasukkan dalam Skema Perdagangan Emisi.
Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dalam mengukur dengan tepat berapa banyak karbon yang sebenarnya diserap oleh ekosistem laut ketika kita melakukan aktivitas seperti menanam spesies laut atau melindungi muara.
Peran besar laut dalam menstabilkan iklim
Rebecca Mills, direktur pelaksana The Lever Room, sebuah konsultan yang fokus pada dampak karbon, menyoroti potensi luar biasa lautan dalam membantu menstabilkan iklim Bumi.
"Terdapat persepsi umum bahwa sebagai negara kecil, kontribusi Selandia Baru terhadap perubahan iklim tidak signifikan. Namun, jika kita melihat luas wilayah laut kita, kita menyadari bahwa kita memiliki tanggung jawab yang besar terhadap planet ini. Lautan berperan krusial dalam mengatur iklim global dan memiliki kapasitas untuk menjadi baik sumber maupun penyerap karbon."
Mills menjelaskan bahwa lautan telah menjadi benteng pertahanan kita selama ini.
Dengan menyerap sebagian besar panas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan menyerap sebagian besar karbon dioksida yang kita emisikan, lautan telah memberikan kita waktu yang sangat berharga untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Tanpa keberadaan lautan, dampak pemanasan global yang kita rasakan saat ini akan jauh lebih parah.
Potensi lautan tidak hanya terbatas pada kemampuannya menyerap karbon. Tumbuhan laut, energi terbarukan berbasis laut, dan sumber pangan laut rendah karbon adalah beberapa contoh potensi lainnya yang dapat kita manfaatkan.
Pemerintah Selandia Baru telah menyatakan komitmennya untuk memanfaatkan potensi laut dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Namun, kebijakan yang diambil sejauh ini seringkali menimbulkan pertanyaan.
Baca Juga: Blue Carbon: Gara-gara Mikroplastik, 'Keperkasaan' Mangrove Bakal Terganggu
Selidik Ilmiah: Kejadian Langka, Kenapa Ikan Anglerfish Naik ke Permukaan Laut?
KOMENTAR