Dalam temuan terbaru, ditemukan bukti yang mengarahkan kita tentang terjadinya pemburuan besar-besaran terhadap Neanderthal. Kemungkinan lainnya lebih disebabkan oleh fisik dan intelektual kita yang memang lebih unggul.
Profesor Krause berpendapat bahwa justru faktor lingkungan kemungkinan besar menjadi penyebab utama kepunahan Neanderthal.
"Baik manusia maupun Neanderthal punah di Eropa pada saat ini," katanya. "Jika kita sebagai spesies yang sukses punah di wilayah tersebut, maka tidak mengherankan bahwa Neanderthal, yang memiliki populasi lebih kecil, juga punah."
Fluktuasi iklim yang ekstrem pada masa lalu menjadi salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada kepunahan Neanderthal. Suhu bumi pada masa itu mengalami perubahan drastis dalam waktu yang relatif singkat, bahkan dalam rentang hidup satu generasi.
Kondisi iklim yang tidak stabil inilah, menurut Profesor Chris Stringer dari Natural History Museum di London, menciptakan tantangan lingkungan yang sangat berat bagi Neanderthal.
"Studi ini menunjukkan bahwa mendekati akhir masa mereka di planet ini, Neanderthal memiliki jumlah yang sangat sedikit, keragaman genetik lebih rendah daripada manusia modern yang hidup berdampingan dengan mereka, dan mungkin hanya sedikit yang diperlukan untuk mendorong mereka ke ambang kepunahan," katanya.
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Science mengungkapkan fakta menarik lainnya. Meskipun Neanderthal telah punah, warisan genetik mereka masih tersimpan dalam genom manusia modern.
Penelitian DNA menunjukkan bahwa manusia modern mewarisi beberapa sifat genetik penting dari Neanderthal, yang kemungkinan besar memberikan keuntungan evolusioner bagi nenek moyang kita.
Salah satu contoh paling menonjol adalah sistem kekebalan tubuh. Ketika manusia modern bermigrasi keluar dari Afrika, mereka terpapar berbagai macam penyakit baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
Namun, berkat perkawinan silang dengan Neanderthal, manusia modern memperoleh gen-gen yang memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka. Hal ini memungkinkan manusia modern untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan bertahan hidup di berbagai belahan dunia.
"Mungkin mendapatkan DNA Neanderthal adalah bagian dari keberhasilan kita karena memberi kita kemampuan adaptasi yang lebih baik di luar Afrika," kata Prof Stringer. "Kita berevolusi di Afrika, sedangkan Neanderthal berevolusi di luar Afrika."
"Dengan kawin silang dengan Neanderthal, kita mendapatkan perbaikan cepat untuk sistem kekebalan tubuh kita."
KOMENTAR