Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa desain ukiran dibuat oleh tangan manusia. Tangan tersebut mengerjakan dinding kapur lunak, material yang dikenal sebagai tuffeau. Tuffeau terbuat dari butiran kuarsa halus dan pecahan cangkang moluska purba. Batu tersebut dapat ditembus air dan ditutupi dengan lapisan lempung berpasir yang rapuh.
Rekan penulis Eric Robert, arkeolog di Museum Nasional Sejarah Alam di Paris, mengatakan grafik tersebut mustahil ditafsirkan. Pasalnya dibuat oleh orang-orang yang telah punah untuk dilihat oleh orang-orang sezaman mereka.
“Gambar-gambar ini bukan untuk kita. Dan kita tidak memiliki kunci untuk memahami maknanya serta fungsinya yang mungkin beragam dan banyak,” katanya.
Para ilmuwan mengetahui bahwa kumpulan peralatan batu yang dibuang di gua tersebut merupakan teknologi Mousterian. Mousterian adalah peralatan serpih canggih yang biasanya dikaitkan dengan Neanderthal. Hal ini menunjukkan bahwa gua tersebut digunakan secara eksklusif oleh Neanderthal, yang kemudian menciptakan ukiran di dinding.
Akan tetapi, para penulis mencatat bahwa mereka tidak dapat menetapkan hubungan langsung antara peralatan yang dibuang tersebut dan ukiran tersebut.
Peneliti menganalisis sedimen yang menutupi pintu gua
Namun, bukti geologis kuat lainnya berasal dari analisis sedimen di dekatnya. Selama Paleolitik, Sungai Loire membanjiri gua beberapa kali dan membantu mengukir bagian-bagiannya. Akhirnya banjir tersebut mengendapkan sedimen tebal yang menutup gua sepenuhnya. Penutupan gua juga dibantu oleh erosi dari angin dan lereng bukit di atasnya setelah sungai berubah arah. Bukti jelas tetap ada yang menunjukkan bagaimana lapisan sedimen diendapkan selama bertahun-tahun. Lapisan sedimen itu menutupi lereng dan pintu masuk gua hingga kedalaman lebih dari 90 cm.
Penutup ini tetap ada di tempatnya hingga tahun 1846. Saat itu, material diekstraksi untuk tanggul rel kereta api, yang memperlihatkan pintu masuk gua.
Sedimen di atas dan di sekitar pintu masuk gua, bagian dari lapisan yang menutupinya sebelum penggalian abad ke-19, diberi tanggal. Penanggalannya berdasarkan penanggalan luminesensi terstimulasi optik. Penanggalan ini dapat menentukan sudah berapa lama sejak butiran sedimen seperti kuarsa terkena cahaya matahari.
Sebanyak 50 sampel sedimen yang dikumpulkan menunjukkan gua itu kemungkinan besar ditutup setidaknya 57.000 tahun yang lalu. “Jauh sebelum manusia tinggal di bagian Prancis ini,” tambah Handwerk.
Sebelumnya, ukiran gua tertua yang dikaitkan dengan Neanderthal adalah pola arsir silang abstrak yang ditemukan di Gua Gorham, Gibraltar. Lukisan itu berasal dari sekitar 39.000 tahun yang lalu.
Robert mencatat bahwa beberapa bukti menunjukkan bahwa dinding gua tersebut dihiasi oleh Neanderthal. Mulai dari bukti keberadaan peralatan Neanderthal, bukti geologis, dan analisis ukiran itu sendiri.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR