Nationalgeographic.co.id—Kucing Yule atau Yule Cat merupakan cerita rakyat Islandia yang diceritakan setiap Natal. Berlawanan dengan kisah Natal yang ceria, Kucing Yule ini lebih mirip dengan kisah Monster Krampus di Eropa.
Lalu, bagaimana sejarah kucing pemakan manusia ini? Dan bagaimana ia menjadi simbol musim dingin di Islandia?
Natal di Eropa identik dengan musim api unggun yang hangat, hadiah yang berlimpah, dan waktu yang dihabiskan bersama keluarga. Natal adalah momen ketika mitos dan tradisi terjalin dengan semangat perayaan untuk melindungi keluarga dari dingin dan gelap.
Sepanjang sejarah, kisah-kisah Natal hampir selalu menyenangkan. Namun, ternyata di antara banyak sejarah cerita rakyat Natal yang menarik, ada juga cerita yang menakutkan. Seperti legenda Kucing Yule, atau Jolakotturinn.
Kucing Yule yang sangat besar dan mengancam dikatakan mengintai lanskap musim dingin Islandia, memangsa yang malas dan tidak bersemangat. Kucing Yule tidak akan mengganggu mereka yang telah menerima pakaian baru sebelum Natal.
“Kriteria khusus ini mungkin tampak aneh bagi mereka yang tidak terbiasa dengan adat Islandia,” tulis James Osborne di laman History Extra. Tetapi ini menunjukkan bahwa mereka yang menerima baju baru telah melakukan pekerjaan yang baik.
Apa itu Kucing Yule dalam budaya Islandia?
Kucing Yule digambarkan dalam mitologi Islandia sebagai kucing besar, mengerikan, dan ganas. Ia berkeliaran di pedesaan yang tertutup salju selama musim Natal untuk memangsa manusia yang tidak menaruh curiga. Dalam berbagai interpretasi, kucing salju raksasa ini terkait erat dengan kisah Natal Islandia lainnya.
Di zaman modern, Kucing Yule dipertahankan sebagai simbol budaya dan tradisi Islandia yang unik. Pengunjung ibu kota Islandia, Reykjavík, selama musim liburan dapat menemukan patung kucing selama perayaan Natal.
Sejarah asal-usul Kucing Yule
Pertama kali tercatat pada abad ke-19, asal-usul Kucing Yule Islandia terkait dengan bentang alam dan musim dinginnya yang brutal. Legenda tersebut merupakan cerminan dari fakta bahwa musim yang keras menuntut upaya kolektif dari penduduknya untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Asal-usul Tradisi Menyanyikan Kidung Natal yang Menambah Keceriaan
Terinspirasi 'Princess Mononoke', Spesies Ikan Baru Ini Punya Nama Unik, Penuh Makna
Source | : | History Extra |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR