"Kita berada dalam situasi sekarang ini di mana untuk dapat mempertahankan ambang batas 1,5 derajat, kita harus menghilangkan karbon dari atmosfer," kata Fakhraee, seperti dilansir UConn Today. "Tidak ada jalan lain untuk menghindari hal ini."
Penelitian ini memiliki implikasi yang sangat signifikan, terutama bagi negara-negara dengan industri perikanan yang besar seperti China dan Indonesia. Model yang dikembangkan oleh Fakhraee dan Planavsky menunjukkan potensi besar untuk mengurangi jejak karbon secara signifikan.
Sebagai contoh, diperkirakan bahwa China saja dapat menghilangkan hampir 100 juta metrik ton CO2 per tahun dengan menerapkan teknologi ini pada skala yang luas.
Temuan Fakhraee ini juga menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah serius dalam industri perikanan, yakni akumulasi hidrogen sulfida yang berbahaya bagi ikan.
Gas beracun ini tidak hanya meningkatkan angka kematian ikan secara signifikan, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan kualitas ikan sehingga tidak layak jual. Dengan kata lain, hidrogen sulfida menjadi ancaman bagi keberlangsungan dan profitabilitas peternakan ikan.
Model yang diusulkan oleh Fakhraee hadir sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. Melalui pendekatan yang unik, model ini mampu mengurangi tingkat toksisitas hidrogen sulfida secara efektif.
Hasilnya? Populasi ikan yang lebih sehat dan produktif, serta operasi peternakan yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.
Keunggulan lain dari metode ini adalah kemampuannya dalam menyimpan karbon secara permanen. "Karbon akan disimpan dalam jangka waktu ribuan tahun, yang jauh lebih lama daripada masa hidup CO2 di atmosfer," katanya.
Hal ini berarti karbon yang berhasil ditangkap tidak akan kembali lepas ke atmosfer dan berkontribusi pada pemanasan global.
Namun, Fakhraee menekankan bahwa ini hanyalah salah satu dari banyak kemungkinan solusi untuk mengatasi masalah emisi karbon global. Namun, jika diterapkan secara luas, teknologi ini berpotensi memberikan dampak yang sangat signifikan dalam mengurangi emisi karbon yang berasal dari aktivitas peternakan ikan.
"Manfaat bersama untuk jalur spesifik ini adalah bahwa hal itu akan membantu menetralisir emisi karbon dari peternakan ikan yang menghasilkan industri perikanan yang lebih berkelanjutan," pungkas Fakhraee.
KOMENTAR