Susan, Blue Carbon Senior Manager KI, menjelaskan bahwa nama program ini dipilih karena tidak hanya relevan dengan topik padang lamun, tetapi juga mudah diingat dan terkait dengan kegiatan sehari-hari.
Siti menyampaikan informasi penting mengenai puncak dari inisiatif kolaboratif ini, yaitu berupa sebuah lokakarya yang akan diselenggarakan di Bali pada November 2025.
Lokakarya ini akan menjadi forum utama untuk membahas rencana aksi yang lebih spesifik dan terukur untuk konservasi padang lamun di seluruh Indonesia, sebuah ekosistem laut yang sangat penting.
"Bali merupakan pilihan lokasi yang strategis dengan akses mudah yang dapat dijangkau oleh banyak jalur penerbangan, baik domestik maupun internasional," kata Udhi.
Udhi juga menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan penuh dalam upaya ini, khususnya dalam menghasilkan tenaga ahli yang kompeten dalam pengumpulan data padang lamun.
Udhi menjelaskan bahwa "PR Oseanografi BRIN akan memberikan dukungan berdasarkan pengalaman penelitian dan produk penelitiannya tentang padang lamun," yang menunjukkan komitmen kuat lembaga tersebut dalam mendukung inisiatif ini.
Lebih lanjut, ketiga pihak yang terlibat dalam pertemuan tersebut mencapai kesepakatan bulat untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia dalam hal pengumpulan dan analisis data padang lamun.
Langkah ini akan diwujudkan melalui rencana pelatihan yang komprehensif, mencakup berbagai aspek penting seperti teknik pengambilan sampel yang akurat, analisis data yang mendalam, dan pemetaan habitat padang lamun yang efektif.
Inisiatif ini diharapkan dapat membekali para peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi secara signifikan dalam upaya konservasi padang lamun di Indonesia.
KOMENTAR