Meskipun pecahan tembikar di Gunung Padang menunjukkan usia beberapa ribu tahun, peneliti BRIN berpendapat bahwa situs ini mengalami beberapa fase pembangunan.
Pembangunan awal diperkirakan terjadi antara 25.000-14.000 SM, kemudian situs ini terlantar ribuan tahun sebelum pembangunan dilanjutkan pada 7900–6100 SM, dan berlanjut hingga 2000–1100 SM. Kontroversi ini terus berlanjut di kalangan arkeolog dan ilmuwan terkait.
Riset dilanjutkan
Perdebatan inilah yang pada akhirnya membuat Fadli Zon, masih dalam acara diskusi yang sama, mendorong untuk dilanjutkannya riset tentang situs Gunung Padang.
Bahkan jika diperlukan, menurut Fadli, bisa saja penelitian tersebut merupakan sebuah kolaborasi yang melibatkan banyak lembaga dan para ahli.
Termasuk di dalamnya membuka diri untuk keterlibatan ahli-ahli atau lembaga-lembaga dari luar negeri. Khususnya mereka yang ingin melakukan riset terhadap untuk mengetahui usia pasti dari situs tersebut.
Hal inilah, bagi Fadli, yang perlu dilakukan demi bisa melengkapi informasi tentang situs megalitik Gunung Padang.
"Semoga pertemuan ini menjadi awal dari sebuah upaya kita kembali menjawab apa yang menjadi warisan budaya kita, sehingga kita bisa melakukan intervensi sesuatu dengan kehadiran kementerian kebudayaan di RI ini," pungkas Fadli menutup sambutannya.
Temuan Ilmiah Berhasil Ungkap Kapan Usia Kritis saat Fungsi Sel-sel Otak Mulai Menurun
KOMENTAR