Menurut American College of Sports Medicine, berjalan mundur membakar 40 persen lebih banyak kalori per menit dibandingkan berjalan maju dengan kecepatan tinggi.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam International Journal of Scientific and Research Publications menemukan bahwa wanita pre-obesitas berusia 20 hingga 40 tahun yang mengikuti program berjalan mundur selama enam minggu, mengalami penurunan lemak tubuh dan peningkatan kebugaran secara keseluruhan.
“Jika ingin latihan yang efektif untuk melatih otot bokong dan hamstring, cobalah berjalan mundur sejauh 10-15 yard (sekitar 13 meter) menggunakan sabuk yang terpasang,” kata Daine McKibben Rice, direktur Validus Sports Injury Clinic di London.
“Hasilnya tidak akan mengecewakan.”
Latihan untuk Otak
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berjalan mundur tidak hanya memperkuat otot, tetapi juga meningkatkan fungsi kognitif.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa peserta yang berjalan mundur selama 10 hingga 15 menit, tiga hingga empat kali seminggu, mengalami peningkatan keseimbangan dan stabilitas lebih baik dibandingkan mereka yang berjalan maju atau tidak aktif.
“Berjalan mundur meningkatkan fungsi kognitif dengan memperbaiki kesadaran spasial dan koordinasi. Karena aktivitas ini membutuhkan perhatian dan fokus yang lebih besar, berjalan mundur juga dapat meningkatkan fungsi eksekutif,” kata Ashwini Nadkarni, asisten profesor psikiatri di Harvard Medical School.
Beberapa penelitian sains bahkan mengaitkan latihan ini dengan waktu reaksi yang lebih cepat serta peningkatan daya ingat jangka pendek.
Selain itu, berjalan mundur juga dapat bermanfaat bagi penderita nyeri sendi atau artritis. Berbeda dengan berjalan maju yang memberikan tekanan lebih besar pada tempurung lutut, berjalan mundur mengurangi tekanan pada lutut sekaligus memperkuat otot paha depan, yang berperan penting dalam menjaga stabilitas lutut.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam North American Journal of Medical Sciences menemukan bahwa menambahkan latihan berjalan mundur dalam terapi fisik secara signifikan mengurangi tingkat disabilitas pada pasien osteoartritis lutut.
Baca Juga: Menjalin Masa Depan: Mengurangi Jejak Karbon untuk Menyelamatkan Bumi dari Krisis Iklim
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR