Konservasi yang ketat memainkan peran krusial dalam upaya Bhutan mengendalikan tingkat karbon di negaranya. Konstitusi Bhutan secara tegas menetapkan bahwa minimal 60% dari total wilayah negara harus tetap tertutup oleh hutan.
Komitmen ini bukan hanya sekadar pernyataan di atas kertas, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata. Lebih dari separuh wilayah Bhutan saat ini dilindungi sebagai hutan nasional, cagar alam, dan kawasan perlindungan satwa liar. Pemerintah Bhutan juga aktif menciptakan kondisi yang mendukung bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan lindung.
Dukungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat setempat dapat berperan aktif dalam melindungi hutan, serta mencegah aktivitas-aktivitas yang merusak seperti perburuan liar, pertambangan ilegal, dan pencemaran hutan.
Program-program perlindungan sumber daya nasional, seperti "Clean Bhutan" atau "Green Bhutan," juga sangat aktif dijalankan untuk memperkuat upaya konservasi ini.
Selain fokus pada perlindungan hutan, Bhutan juga sangat protektif terhadap keanekaragaman hayati yang dimilikinya melalui berbagai kebijakan dan program inovatif.
Salah satu contohnya adalah penyediaan listrik gratis bagi petani. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembakaran kayu sebagai sumber energi, yang merupakan salah satu penyumbang emisi CO2. Bhutan memanfaatkan potensi sungai-sungainya yang melimpah untuk menghasilkan listrik tenaga air.
Pembangkit listrik tenaga air ini menyediakan sumber energi yang sepenuhnya terbarukan dan bersih. Bahkan, Bhutan berhasil menghasilkan listrik dalam jumlah yang sangat besar dari tenaga air, sehingga mampu menjual surplus energi tersebut ke negara tetangga seperti India.
Inisiatif ini bukan hanya merupakan strategi perdagangan yang cerdas, tetapi juga menjadi cara efektif untuk memastikan bahwa tidak ada produksi energi intensif karbon di wilayah sekitar.
Bhutan juga memberikan subsidi lingkungan untuk mendorong penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Subsidi diberikan untuk pembelian lampu LED, yang jauh lebih hemat energi dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis pencahayaan konvensional.
Lebih lanjut, Bhutan menjalin kerja sama dengan perusahaan otomotif Nissan untuk mengembangkan program subsidi yang mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di seluruh negeri. Langkah ini merupakan upaya proaktif untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Tumbuhan Kini Tak Lagi Berselera pada Karbon
KOMENTAR