Pernah bangun dengan perasaan gelisah setelah minum alkohol? Fenomena ini dikenal sebagai "hangxiety" atau kecemasan pasca-mabuk.
Alkohol mengganggu neurotransmitter yang berperan dalam mengatur kecemasan, sehingga saat efek alkohol hilang, perasaan cemas bisa muncul.
Selain itu, ketika tubuh memecah alkohol, ia menghasilkan zat beracun bernama asetaldehida, yang dapat menyebabkan mual, kelelahan, dan kecemasan.
7. Efek Alkohol Bisa Diperbaiki Dalam Hitungan Minggu
Meskipun alkohol bisa merusak hati, kabar baiknya adalah sebagian besar kerusakan ini dapat diperbaiki hanya dalam beberapa minggu jika seseorang berhenti minum.
Hati memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa. Dari empat tahap penyakit hati akibat alkohol, tiga tahap pertama dapat diperbaiki hanya dengan menghentikan konsumsi alkohol.
8. Ingin Berhenti Minum?
Seiring meningkatnya kesadaran akan bahaya alkohol, alternatif yang lebih sehat mulai bermunculan. Mocktail dan minuman non-alkohol semakin populer dengan rasa yang lebih baik berkat inovasi dalam ilmu pangan.
Selain itu, tren perjalanan tanpa alkohol semakin berkembang, memungkinkan wisatawan menikmati budaya baru tanpa harus mengonsumsi minuman beralkohol.
Banyak agen perjalanan bahkan menawarkan paket wisata bebas alkohol, yang memberikan pengalaman unik tanpa risiko mabuk dan efek sampingnya.
"Orang-orang sangat senang bisa terhubung dengan mereka yang memiliki pengalaman hidup serupa," kata Lauren Burnison, pendiri We Love Lucid, sebuah agen perjalanan bebas alkohol di Eropa. "Suasananya begitu positif, dan menyenangkan bisa bangun tanpa mabuk."
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR